Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membangun Kepercayaan Publik Menuju Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 5 November 2024   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Laporan Bukti telah UTS MK.Psikologi Organisasi MPI-S2 Kls. III/B. Non Reg.  (Selasa, 05/11/2024).

Membangun Kepercayaan Publik Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Di era Revolusi Industri 5.0, inovasi tidak hanya menjadi sebuah keunggulan kompetitif tetapi juga menjadi kebutuhan fundamental untuk kemajuan suatu bangsa. Namun, inovasi yang hebat tidak cukup jika tidak didukung oleh kepercayaan masyarakat. Menurut penelitian dalam jurnal Innovation Studies, transparansi memainkan peran kunci dalam membangun kepercayaan antara pengembang inovasi dan masyarakat. Sayangnya, masih banyak inovasi yang diluncurkan tanpa komunikasi yang terbuka, sehingga menciptakan kesenjangan antara apa yang dihasilkan dan ekspektasi publik. Tulisan ini penting untuk menyoroti bagaimana transparansi dalam proses inovasi dapat meningkatkan kepercayaan publik dan menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Beikut lima konten untuk Membangun Kepercayaan Publik Menuju Indonesia Emas 2045: 

Pertama:  Keterbukaan dalam Proses Pengambilan Keputusan; Transparansi dalam proses pengambilan keputusan memberikan gambaran jelas kepada publik tentang bagaimana suatu inovasi dikembangkan dan apa yang melatarbelakanginya. Ketika generasi muda diajarkan untuk mempraktikkan keterbukaan dalam pengambilan keputusan, mereka akan terbiasa dengan akuntabilitas yang memperkuat kepercayaan publik. Contoh nyata dapat dilihat pada beberapa startup yang membuka proses inovasinya melalui forum terbuka atau laporan publik, meningkatkan interaksi dan dukungan masyarakat.

Kedua: Pelaporan Hasil Riset yang Jujur dan Terbuka Salah satu aspek penting dari transparansi adalah pelaporan hasil riset. Dengan melaporkan hasil penelitian, baik keberhasilan maupun kegagalan, para inovator muda dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap kejujuran. Hal ini menghindarkan mereka dari persepsi manipulatif dan meningkatkan kredibilitas. Keterbukaan ini mendorong lingkungan inovasi yang sehat, di mana semua pihak dapat belajar dari hasil yang telah ada.

Ketiga: Partisipasi Publik dalam Inovasi Melibatkan masyarakat dalam proses inovasi adalah langkah strategis untuk membangun kepercayaan. Dengan melibatkan masyarakat, para inovator muda dapat menerima umpan balik yang membangun serta memastikan bahwa inovasi yang dikembangkan relevan dan bermanfaat. Partisipasi publik juga mengurangi potensi penolakan terhadap inovasi yang dirancang, karena masyarakat merasa menjadi bagian dari proses tersebut.

Keempat: Keberlanjutan dan Transparansi dalam Penerapan Teknologi Transparansi tidak hanya berlaku pada tahap awal, tetapi juga penting dalam implementasi dan penggunaan teknologi. Generasi muda perlu memahami bahwa keterbukaan dalam penerapan teknologi memastikan bahwa masyarakat tetap terinformasi tentang dampak jangka panjang, risiko, dan keuntungan dari inovasi yang diterapkan. Keberlanjutan yang diiringi dengan transparansi menjadi fondasi yang kuat untuk membangun kepercayaan jangka panjang.

Kelima: Kejujuran sebagai Fondasi Etika Inovasi Kejujuran dalam inovasi bukan hanya tentang menghindari informasi palsu tetapi juga mengakui tantangan dan keterbatasan. Generasi muda yang dilatih untuk jujur dalam setiap langkah inovasi akan menjadi pemimpin masa depan yang etis dan bertanggung jawab. Etika ini memupuk budaya inovasi yang adil dan dapat dipercaya, suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Transparansi dalam proses inovasi adalah pilar penting dalam membangun kepercayaan publik. Dengan mempraktikkan keterbukaan dalam pengambilan keputusan, melaporkan hasil riset dengan jujur, melibatkan partisipasi publik, serta memastikan keberlanjutan dalam penggunaan teknologi, generasi muda dapat menumbuhkan iklim inovasi yang sehat. Untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045, para pemimpin pendidikan dan industri harus bekerja sama dalam mengintegrasikan nilai-nilai transparansi ini ke dalam kurikulum dan program pelatihan. Mendorong generasi muda untuk selalu mengedepankan transparansi dan kejujuran dalam inovasi adalah langkah penting menuju masa depan yang penuh kepercayaan dan kemajuan. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline