Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Optimalisasi Pembelajaran Interaktif melalui Video Conference: Menyonsong Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 19 Oktober 2024   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Acerid. Tersedia di https://www.acerid.com/pendidikan/8-aplikasi-video-conference-untuk-proses-belajar-interaktif

Optimalisasi Pembelajaran Interaktif melalui Video Conference: Menyongsong Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Transformasi digital telah merubah cara pendidikan dijalankan, terutama dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Salah satu teknologi yang sangat membantu dalam menjaga kualitas pembelajaran adalah video call. Platform seperti Zoom dan Google Meet kini digunakan secara luas dalam pendidikan, terutama setelah pandemi COVID-19. Teori pembelajaran interaktif menekankan pentingnya keterlibatan aktif antara guru dan siswa, yang dapat dicapai dengan teknologi ini. Namun, masih ada tantangan (GAP) dalam penerapannya, terutama terkait pemanfaatan fitur-fitur interaktif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Mengingat pentingnya talenta muda yang kompetitif untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, tulisan ini akan membahas bagaimana video call dapat dioptimalkan sebagai sarana pembelajaran interaktif. Berikut adalah lima cara operasional dari Optimalisasi Pembelajaran Interaktif melalui Video Call:

Pertama: Memanfaatkan Fitur Berbagi Layar untuk Pembelajaran Visual; Salah satu keunggulan dari platform video call seperti Zoom atau Google Meet adalah fitur berbagi layar, yang memungkinkan guru menampilkan presentasi, video, atau dokumen yang sedang dibahas secara langsung kepada siswa. Dengan visualisasi ini, siswa dapat mengikuti materi dengan lebih mudah dan langsung memahami konsep yang dijelaskan. Fitur ini sangat bermanfaat dalam mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman visual seperti matematika, sains, atau desain grafis. Penggunaan berbagi layar yang efektif membantu memperkuat keterlibatan siswa, mempercepat pemahaman, dan memperbaiki pengalaman belajar secara keseluruhan.

Kedua: Diskusi Kelompok Kecil dengan Breakout Rooms; Platform video call memiliki fitur breakout rooms yang memungkinkan siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi lebih fokus dan mendalam. Ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar ide dan berdiskusi mengenai materi pelajaran. Interaksi dalam kelompok kecil membuat siswa merasa lebih nyaman berbicara dan berpartisipasi aktif, yang seringkali sulit terjadi dalam setting kelas besar. Dengan demikian, fitur ini mendorong kolaborasi yang lebih efektif, membentuk talenta muda yang memiliki keterampilan komunikasi dan kerja sama tim, yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Ketiga: Sesi Konsultasi Personal secara Daring; Teknologi video call tidak hanya berguna dalam perkuliahan umum, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk sesi konsultasi individual antara guru dan siswa. Melalui konsultasi ini, guru bisa memberikan perhatian lebih mendalam kepada siswa yang membutuhkan bantuan tambahan, atau yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. Keterbukaan komunikasi dalam sesi personal seperti ini memperkuat hubungan antara guru dan siswa, meningkatkan kepercayaan diri siswa, serta mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang. Konsultasi daring menjadi solusi praktis dalam mendukung perkembangan talenta muda, meski tanpa pertemuan tatap muka.

Keempat: Interaksi Langsung melalui Tanya Jawab Real-Time; Video call memungkinkan adanya interaksi langsung melalui sesi tanya jawab, di mana siswa dapat bertanya mengenai hal-hal yang kurang dipahami, dan guru dapat menjelaskan langsung secara verbal. Respon yang cepat ini membantu siswa mengatasi kebingungan mereka pada saat itu juga, yang biasanya tertunda jika mengandalkan media komunikasi lain seperti email. Interaksi real-time ini juga memicu diskusi lebih lanjut antara siswa dan guru, yang menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan partisipatif.

Kelima: Meningkatkan Keterampilan Teknis dan Digital Siswa; Penggunaan video call dalam pembelajaran juga melatih siswa untuk lebih terbiasa dengan teknologi digital. Keterampilan teknis seperti mengoperasikan platform video call, berbagi layar, dan berinteraksi secara virtual menjadi keterampilan dasar yang penting di era digital. Siswa yang terlatih dengan teknologi ini akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin berbasis digital. Dalam jangka panjang, kemampuan ini membantu talenta muda Indonesia untuk lebih kompetitif di tingkat global, seiring dengan target Indonesia Emas 2045.

Penggunaan video call sebagai sarana pembelajaran interaktif membawa banyak manfaat dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan kualitas pembelajaran. Dengan fitur-fitur seperti berbagi layar, breakout rooms, serta interaksi langsung melalui tanya jawab dan konsultasi personal, teknologi ini dapat dioptimalkan untuk mendukung pengembangan talenta muda yang siap bersaing di era global. Sebagai rekomendasi, institusi pendidikan sebaiknya terus mendorong penggunaan teknologi ini secara lebih luas, memberikan pelatihan kepada guru dan siswa agar lebih efektif dalam memanfaatkannya. Selain itu, perlu adanya evaluasi berkala terhadap implementasi video call dalam pembelajaran untuk memastikan bahwa teknologi ini benar-benar memberikan dampak positif dan optimal dalam mempersiapkan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline