Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Pemberian Motivasi dan Penjelasan Tujuan Pembelaran dalam Konstruktivisme

Diperbarui: 27 September 2024   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

disdik.pakpakbharatkab.go.id

Pemberian Motivasi dan Penjelasan Tujuan Pembelajaran dalam Konstruktivisme 

Oleh: A. Rusdiana

Pembelajaran konstruktivisme dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berfokus pada pemahaman bahwa mahasiswa adalah peserta aktif yang membangun pengetahuan mereka berdasarkan pengalaman nyata dan interaksi sosial. Dalam konteks ini, sangat penting bagi dosen untuk memberikan motivasi serta penjelasan yang jelas tentang tujuan pembelajaran di awal setiap kegiatan. Pemberian motivasi ini tidak hanya membantu mahasiswa merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran, tetapi juga memperjelas kompetensi yang harus dicapai. Namun, masih terdapat kesenjangan antara harapan dosen dan pemahaman mahasiswa terkait tujuan pembelajaran, terutama dalam metode pembelajaran berbasis pengalaman. Dengan tantangan bonus demografi 2030 yang mendekat, di mana tenaga pengajar muda akan sangat dibutuhkan, pengembangan profesionalisme dalam mengajar sangatlah penting. Tulisan ini akan mengeksplorasi lima konten operasional teknis terkait pemberian motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran dalam rangka membangun keprofesian mengajar melalui kolaborasi asistensi dalam MBKM. Pemberian motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa. Berikut adalah lima konten operasional teknis dalam kegiatan ini:

Pertama: Penjelasan Tujuan Pembelajaran yang Spesifik dan Terukur; Mahasiswa perlu memahami dengan jelas apa yang akan mereka pelajari dan apa yang diharapkan dari mereka. Dosen dapat memanfaatkan platform hibrid untuk menjelaskan tujuan pembelajaran secara spesifik dan terukur. Misalnya, dosen dapat menggunakan sesi daring untuk menjabarkan kompetensi apa yang akan dicapai pada akhir perkuliahan atau proyek tertentu, sehingga mahasiswa memiliki gambaran yang jelas tentang hasil yang diharapkan.

Kedua: Penyampaian Manfaat Pembelajaran bagi Karier Mahasiswa; Salah satu cara memberikan motivasi kepada mahasiswa adalah dengan menjelaskan bagaimana materi yang mereka pelajari akan bermanfaat bagi karier profesional mereka di masa depan. Dalam MBKM, dosen dapat mengaitkan kompetensi yang akan dicapai dengan kebutuhan dunia kerja, misalnya dengan menyoroti bagaimana keterampilan tertentu diperlukan dalam profesi mengajar atau bidang lain yang relevan. Ini akan membantu mahasiswa melihat nilai praktis dari pembelajaran yang mereka lakukan.

Ketiga: Penggunaan Studi Kasus untuk Meningkatkan Relevansi Tujuan; Penggunaan studi kasus berbasis pengalaman nyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya tujuan pembelajaran. Dosen dapat memperkenalkan studi kasus dari dunia nyata, baik dari pengalaman mereka sendiri atau dari alumni yang telah berpartisipasi dalam MBKM. Misalnya, seorang alumni yang bekerja sebagai guru dapat berbagi bagaimana kompetensi yang mereka pelajari di kampus diterapkan dalam dunia kerja.

Keempat: Mengaitkan Tujuan Pembelajaran dengan Tantangan Masa Depan; Dosen dapat memberikan motivasi lebih lanjut dengan mengaitkan tujuan pembelajaran dengan tantangan masa depan, seperti bonus demografi 2030. Misalnya, dengan menekankan bahwa keterampilan kolaborasi dan pengajaran yang efektif akan menjadi krusial untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan tersebut, mahasiswa akan lebih termotivasi untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan. Ini juga membantu mereka menyadari peran penting mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.

Kelima: Pemanfaatan Umpan Balik untuk Penguatan Motivasi; Memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran dapat membantu mahasiswa tetap termotivasi dan berfokus pada pencapaian tujuan. Umpan balik ini dapat diberikan secara daring melalui diskusi kelompok atau secara luring selama pertemuan tatap muka. Dosen dapat memantau kemajuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi tertentu dan memberikan dorongan agar mereka tetap berada di jalur yang benar.

Pemberian motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran merupakan langkah krusial dalam proses pembelajaran konstruktivisme di MBKM. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kompetensi yang harus dicapai, tetapi juga termotivasi untuk lebih aktif dalam proses belajar. Kegiatan ini sangat relevan dalam membangun profesionalisme mengajar yang akan dibutuhkan menghadapi bonus demografi 2030.

Untuk memaksimalkan efektivitas, universitas dan dosen harus terus meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan penjelasan yang jelas dan memotivasi mahasiswa, baik melalui platform daring maupun luring. Penting juga untuk melibatkan alumni dan profesional dari dunia kerja untuk memberikan wawasan nyata yang relevan dengan tujuan pembelajaran, serta terus memberikan umpan balik yang konstruktif sepanjang proses belajar. Wallahu A'lam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline