Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Adaptasi terhadap Perubahan: Strategi Penguatan Talenta Muda dalam Mengisi Indonesia Merdeka dengan MBKM

Diperbarui: 13 September 2024   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: IDN Times, Tersedia di https://www.idntimes.com/life/career/daysdesy/beradaptasi-dengan-cepat-di-era-digital dimodifikasi dengan Informasi perkuliahan MSDP 13 Sept 2024

Adaptasi terhadap Perubahan: Strategi Penguatan Talenta Muda dalam Mengisi Indonesia Merdeka dengan MBKM (Dimodifikasi deg Informasi Perkuliahan MSDP 13 Sept 2023)

Oleh: A. Rusdiana

Perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa dihadapkan pada dinamika metode pengajaran, perkembangan teknologi, dan perubahan dalam interaksi dengan siswa. Hal ini menciptakan tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang terlibat dalam asistensi mengajar. Kemampuan beradaptasi menjadi krusial dalam situasi ini, terutama dengan adanya bonus demografi pada tahun 2030 yang diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam dunia kerja. Tulisan ini penting karena menawarkan pemahaman operasional tentang bagaimana mahasiswa MBKM dapat memperkuat kemampuan beradaptasi mereka, yang pada gilirannya akan memperkuat kesiapan mereka dalam mengisi Indonesia Merdeka. Menurut teori adaptasi dalam pendidikan, perubahan dapat dihadapi dengan strategi fleksibilitas dan pembelajaran berkelanjutan. Meski adaptasi terhadap perubahan telah sering dibahas, implementasinya di lingkungan pendidikan melalui program MBKM belum sepenuhnya terstruktur dan dipahami secara operasional. Untuk lebih memahami mengenai Adaptasi terhadap Perubahan,  mari kita  brake down, satu persatu: 

Peratama: Fleksibilitas dalam Metode Pengajaran; Mahasiswa MBKM harus siap menghadapi perubahan metode pengajaran yang dinamis, mulai dari pengajaran tatap muka, pembelajaran daring, hingga hybrid. Fleksibilitas dalam menyesuaikan metode ini tidak hanya membentuk kesiapan teknis mereka, tetapi juga membantu mereka dalam membangun kemampuan mengelola berbagai situasi pengajaran.

Kedua: Pemanfaatan Teknologi sebagai Alat Adaptasi; Perkembangan teknologi dalam pendidikan, seperti Learning Management System (LMS) atau aplikasi pendidikan berbasis AI, menuntut mahasiswa untuk mampu beradaptasi dengan cepat. Mahasiswa MBKM perlu memahami dan memanfaatkan teknologi ini sebagai alat untuk mendukung proses belajar-mengajar, sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Ketiga: Keterbukaan Terhadap Inovasi dan Eksperimen; Dalam dunia pendidikan, perubahan seringkali menghadirkan kesempatan untuk berinovasi. Mahasiswa MBKM dapat dilatih untuk terbuka terhadap ide-ide baru dan eksperimental dalam proses pembelajaran. Ini termasuk menerapkan pendekatan kreatif dalam mengatasi masalah di kelas, serta menciptakan metode pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Sumber: Dok. Informasi Perkuliahan MSDP 13 Sept 2023

Keempat: Pengelolaan Emosi dan Ketahanan Mental; Perubahan sering kali membawa ketidakpastian yang dapat mempengaruhi kondisi mental dan emosional mahasiswa. Untuk itu, diperlukan kemampuan dalam mengelola stres dan ketahanan mental saat menghadapi situasi yang tidak terduga. Mahasiswa MBKM dapat mempelajari keterampilan ini melalui pelatihan pengelolaan emosi dan menghadapi situasi sulit dengan optimisme, melalui tugas hariarian menggunakan metode Inkuiri debahai berikut:

Sumber: Dok. Informasi Perkuliahan MSDP, tersedia di https://eknows.uinsgd.ac.id/course/view.php?id=19764#section-0 13 Sept 2023

Kelima: Kolaborasi dengan Alumni dan Mentor; Adaptasi terhadap perubahan dapat lebih mudah dilakukan dengan dukungan komunitas. Dalam konteks MBKM, mahasiswa dapat memanfaatkan jaringan alumni dan mentor sebagai sumber pengetahuan dan pengalaman untuk membantu mereka beradaptasi lebih cepat. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa mendapatkan asistensi dalam mengembangkan strategi adaptasi yang lebih efektif dan relevan.

Dalam menghadapi era bonus demografi 2030, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan menjadi keterampilan yang sangat penting bagi mahasiswa MBKM. Fleksibilitas dalam metode pengajaran, pemanfaatan teknologi, keterbukaan terhadap inovasi, pengelolaan emosi, serta kolaborasi dengan alumni dan mentor adalah strategi kunci yang dapat memperkuat adaptasi tersebut. Program MBKM harus terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan ini melalui pembelajaran yang praktis dan operasional. Rekomendasi untuk ke depan adalah meningkatkan pelatihan teknis dan mental bagi mahasiswa agar siap menghadapi perubahan yang dinamis di dunia pendidikan dan kerja. Wallahu A'lam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline