Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Adaptasi terhadap Perubahan dalam Program Magang MBKM untuk Peningkatan Talenta Muda di Era Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 8 September 2024   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Shopee, tersedia https://shopee.co.id/Manajemen-Perubahan-Drs.-H.-Asep-Saefullah-M.Si.-Dr.-H.-Ahmad-Rusdiana-M.M.-Pustaka-Setia-

Adaptasi terhadap Perubahan dalam Program Magang MBKM untuk Peningkatan Talenta Muda di Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan dinamika pasar global, adaptasi terhadap perubahan menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan fokus pada program magang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft skills yang diperlukan, seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan. Salah satu soft skill kunci yang harus ditekankan adalah kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan masa depan, termasuk bonus demografi pada tahun 2030. Namun, tidak semua perguruan tinggi dan perusahaan sepenuhnya memaksimalkan potensi program magang sebagai sarana pembelajaran adaptasi ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif untuk memperkuat implementasi magang sebagai platform pengembangan keterampilan adaptasi bagi talenta muda. Untuk lebih memahami mengenai Adaptasi terhadap Perubahan dalam Program Magang MBKM untuk Peningkatan Talenta Muda di Era Bonus Demografi 2030, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Adaptasi Terhadap Perubahan Teknologi; Teknologi berkembang dengan sangat cepat, dan setiap industri terpengaruh oleh kemajuan ini. Melalui magang dalam program MBKM, mahasiswa diberikan paparan langsung terhadap teknologi terbaru yang digunakan di tempat kerja. Dalam proses ini, mereka dituntut untuk cepat belajar dan beradaptasi dengan alat dan sistem baru yang mungkin belum mereka pelajari di kampus. Proses ini bukan hanya melatih kemampuan teknis, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi teknologi.

Kedua: Adaptasi Terhadap Dinamika Organisasi; Setiap organisasi memiliki budaya, aturan, dan prosedur yang unik. Keterlibatan mahasiswa dalam program magang memungkinkan mereka untuk belajar beradaptasi dengan dinamika organisasi yang berbeda dari lingkungan akademis. Mereka belajar menghadapi perubahan manajemen, kebijakan internal, serta dinamika tim yang berbeda-beda. Hal ini mengajarkan mereka pentingnya fleksibilitas dan kemampuan bekerja di bawah berbagai kondisi organisasi yang terus berkembang.

Ketiga: Belajar dari Pengalaman Alumni dan Profesional; Melalui program MBKM, mahasiswa tidak hanya belajar dari pengalaman pribadi tetapi juga dari alumni dan profesional yang telah melewati berbagai perubahan dalam karier mereka. Interaksi dengan alumni dan mentor di tempat magang memungkinkan mahasiswa mendapatkan wawasan tentang bagaimana mereka bisa tetap relevan dan bertahan di tengah perubahan industri. Cerita sukses maupun kegagalan dari para profesional ini memberikan perspektif nyata tentang pentingnya adaptasi dalam perjalanan karier.

Keempat: Menghadapi Ketidakpastian Pasar Global; Pasar global terus berubah seiring dengan perkembangan politik, ekonomi, dan sosial. Mahasiswa yang terlibat dalam magang mendapatkan kesempatan untuk merasakan langsung dampak perubahan pasar global terhadap bisnis dan industri. Dengan ini, mereka dapat belajar mengembangkan strategi adaptasi untuk menghadapi ketidakpastian, serta membangun ketangguhan dalam merespons perubahan yang tidak terduga. Keterampilan ini sangat dibutuhkan ketika mereka memasuki dunia kerja yang semakin dinamis.

Kelima: Pengembangan Fleksibilitas dan Pemikiran Kritis; Dalam program magang MBKM, mahasiswa diajak untuk tidak hanya menerima perubahan, tetapi juga berpikir kritis tentang bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam menghadapi tantangan baru. Kegiatan ini melatih mereka untuk menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi situasi yang berubah-ubah, serta lebih berani mengambil inisiatif dalam menciptakan solusi kreatif. Fleksibilitas ini menjadi kunci dalam menghadapi dunia kerja yang tidak stabil dan terus berkembang.

Singkatnya: Adaptasi terhadap perubahan merupakan keterampilan vital yang harus dimiliki oleh talenta muda dalam menghadapi tantangan global dan bonus demografi 2030. Program MBKM melalui kegiatan magang menyediakan platform yang tepat untuk mengembangkan kemampuan ini, dengan memadukan pengalaman praktis di dunia kerja dan bimbingan dari profesional. Untuk memaksimalkan hasilnya, perguruan tinggi perlu berkolaborasi erat dengan perusahaan dan alumni untuk memastikan bahwa magang menjadi sarana pengembangan soft skills yang terstruktur. Rekomendasi utama adalah memperkuat dukungan dari semua pihak terkait agar program ini dapat terus berkembang, menghasilkan talenta muda yang kompeten, siap beradaptasi, dan sukses di masa depan. Wallahu A'lam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline