Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membangun Kemampuan Envisioning: Langkah untuk Mempersiapkan Generasi Merdeka Menuju Era Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 26 Agustus 2024   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Ehe Executives Gazette, tersedia di https://theexecutivesgazette.com/envisioning-ai-8-predictions-for-2024 -(dimodifikasi dengan logo HUT Kemerdekaan RI ke 79)

Membangun Kemampuan Envisioning untuk Mempersiapkan Generasi Merdeka Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Saat ini, Indonesia sedang menuju era bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Pada masa ini, jumlah penduduk usia produktif akan jauh lebih besar dibandingkan penduduk usia non-produktif. Situasi ini menghadirkan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, potensi ini hanya dapat dimanfaatkan dengan optimal jika generasi muda dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang mungkin terjadi.

Salah satu pendekatan penting dalam mempersiapkan generasi muda adalah dengan mengembangkan kemampuan envisioning, yaitu kemampuan untuk membayangkan masa depan berdasarkan tren yang sedang berkembang. Envisioning bukan hanya sekadar memprediksi apa yang akan terjadi, tetapi juga membangun skenario masa depan yang realistis dan konstruktif. Kemampuan ini akan memungkinkan talenta muda untuk lebih adaptif, inovatif, dan siap menghadapi dinamika perubahan di berbagai sektor.

Meskipun penting, banyak talenta muda yang masih belum menyadari pentingnya kemampuan envisioning dalam merencanakan karier dan kehidupan mereka di masa depan. Tulisan ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan ini dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya envisioning dan bagaimana mengembangkannya. Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi bagian aktif dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera di era bonus demografi. Untuk lebih jelasnya megenai Envisioning, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertana: Mengembangkan Imajinasi yang Konstruktif dan Realistis; Langkah pertama dalam mengasah kemampuan envisioning adalah dengan mengembangkan imajinasi yang konstruktif dan realistis. Ini berarti talenta muda harus mampu membayangkan berbagai skenario masa depan yang mungkin terjadi berdasarkan data dan informasi yang ada saat ini. Mereka perlu belajar untuk tidak hanya bermimpi besar, tetapi juga memahami realitas dan batasan yang ada, sehingga imajinasi mereka tetap relevan dan aplikatif.

Kedua: Mengidentifikasi Pengaruh Tren terhadap Kehidupan dan Karier; Kemampuan envisioning juga mencakup pemahaman tentang bagaimana tren yang sedang berkembang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan karier profesional. Misalnya, tren digitalisasi dan otomatisasi memiliki potensi besar untuk mengubah banyak aspek pekerjaan dan bisnis. Dengan memahami tren ini, talenta muda dapat mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan, sehingga mereka tidak hanya menjadi pengikut, tetapi juga inovator di bidangnya.

Ketiaga: Membangun Strategi Inovatif untuk Masa Depan; Setelah memahami dampak tren, langkah selanjutnya adalah merumuskan strategi inovatif yang dapat digunakan untuk menghadapi tantangan yang muncul. Strategi ini tidak hanya berfokus pada pemecahan masalah jangka pendek, tetapi juga pada perencanaan jangka panjang yang berkelanjutan. Dengan demikian, talenta muda dapat menciptakan solusi yang tidak hanya efektif untuk saat ini, tetapi juga relevan untuk masa depan.

Keempat: Mengasah Kemampuan Analisis dan Sintesis; Envisioning memerlukan kemampuan analisis dan sintesis yang baik. Talenta muda harus mampu menganalisis data, informasi, dan tren yang ada, lalu menyatukan semuanya untuk membentuk gambaran masa depan yang jelas. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk melihat peluang dan ancaman dengan lebih baik, serta merancang langkah-langkah strategis yang efektif.

Kelima: Menerapkan Envisioning dalam Kehidupan Sehari-hari; Envisioning bukan hanya teori yang dipelajari, tetapi juga praktik yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Talenta muda harus belajar untuk menerapkan envisioning dalam pengambilan keputusan mereka, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Dengan latihan yang konsisten, mereka akan semakin terampil dalam membayangkan dampak dari keputusan mereka, sehingga dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana dan proaktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline