Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membagun Kepercayaan dalam Berkomunikasi: Strategi untuk Mengembangan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Karnapal meperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79 RA-MI-Al-Misbah (19/08/2024)

Membagun Kepercayaan dalam Berkomunikasi: Strategi untuk Mengembangan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, kemampuan berkomunikasi secara efektif menjadi salah satu kunci sukses bagi talenta muda. Di Indonesia, menjelang bonus demografi pada tahun 2030, penting untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam berkomunikasi. Fenomena ini terkait dengan peran komunikasi dalam kepemimpinan dan kemajuan karier. Namun, banyak talenta muda yang masih menghadapi kesulitan dalam mengekspresikan ide-ide mereka dengan percaya diri, seringkali karena kurangnya pengalaman atau rasa takut akan penolakan. Artikel ini penting untuk memberikan panduan kepada talenta muda dalam membangun kepercayaan diri dalam berkomunikasi, yang pada gilirannya akan mendukung peran mereka dalam mengisi Indonesia yang merdeka selama 79 tahun dan mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Memahami Peran Komunikasi dalam Kepemimpinan; Talenta muda perlu menyadari bahwa komunikasi yang efektif adalah inti dari kepemimpinan. Melalui komunikasi, seorang pemimpin dapat menyampaikan visi, memotivasi tim, dan mengarahkan orang lain menuju tujuan yang diinginkan. Menyadari pentingnya komunikasi dalam kepemimpinan adalah langkah pertama dalam membangun kepercayaan diri untuk berkomunikasi secara efektif.

Kedua: Mengasah Keterampilan Berbicara di Depan Umum; Keterampilan berbicara di depan umum adalah komponen penting dari komunikasi yang efektif. Talenta muda dapat mulai dengan latihan kecil, seperti presentasi di depan teman atau keluarga, untuk membangun rasa percaya diri. Selain itu, mengikuti kursus atau workshop public speaking dapat membantu memperkuat keterampilan ini.

Ketiga: Mencari dan Menggunakan Umpan Balik Konstruktif; Umpan balik adalah alat yang sangat berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi. Dengan mencari umpan balik dari mentor atau rekan, talenta muda dapat memahami kelemahan mereka dan bekerja untuk memperbaikinya. Umpan balik yang konstruktif juga memberikan panduan tentang bagaimana cara menyampaikan pesan dengan lebih efektif.

Sumber: Dok. Karnapal meperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79 RA-MI-Al-Misbah (19/08/2024)

Keempat: Mengatasi Rasa Takut akan Penolakan;  Salah satu hambatan terbesar dalam membangun kepercayaan diri dalam berkomunikasi adalah rasa takut akan penolakan. Penting bagi talenta muda untuk memahami bahwa penolakan adalah bagian dari proses belajar. Dengan mengubah pola pikir dan melihat penolakan sebagai kesempatan untuk belajar, mereka dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

Kelima: Melibatkan Diri dalam Kegiatan Kepemimpinan Kenegaraan; Pengalaman memimpin, baik di lingkungan akademik, organisasi, atau komunitas, memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk mempraktikkan keterampilan komunikasi mereka. Dengan terlibat aktif dalam kegiatan kepemimpinan, mereka akan terbiasa menyuarakan pendapat, memberikan arahan, dan berinteraksi dengan berbagai pihak, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berkomunikasi.

Kepercayaan diri dalam berkomunikasi adalah aset yang sangat berharga bagi talenta muda, terutama dalam konteks persiapan menghadapi era bonus demografi 2030. Melalui pemahaman tentang peran komunikasi dalam kepemimpinan, pengasahan keterampilan berbicara di depan umum, pencarian umpan balik konstruktif, pengelolaan rasa takut akan penolakan, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan kepemimpinan, talenta muda dapat secara bertahap membangun kepercayaan diri mereka. Untuk itu, penting bagi pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi pemuda untuk menyediakan lebih banyak platform dan kesempatan bagi talenta muda untuk mengembangkan keterampilan ini, sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengisi kemerdekaan Indonesia yang ke-79 dan mempersiapkan diri menuju era bonus demografi. Wallahu A'lam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline