Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Efektif bagi Talenta Muda menuju Era Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 19 Agustus 2024   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Borobudur-Training, tersedia di https://borobudurtraining.com. (dmodifikasi dengan Logo HUT Kemerdekaam RI Ke-79)

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Efektif bagi Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia, sebagai negara yang tengah berkembang, akan segera merayakan 79 tahun kemerdekaan. Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan memasuki era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Momen ini membawa peluang besar, tetapi juga tantangan yang signifikan. Agar dapat memaksimalkan potensi ini, talenta muda perlu dibekali dengan keterampilan yang relevan, termasuk kemampuan komunikasi yang efektif. 

Teori komunikasi efektif menekankan pentingnya kemampuan untuk menyampaikan ide secara jelas dan mendengarkan secara aktif. Keterampilan ini tidak hanya diperlukan dalam lingkungan profesional, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berpartisipasi dalam diskusi publik dan pengambilan keputusan. Meskipun keterampilan komunikasi sering dianggap penting, sayangnya masih banyak talenta muda yang belum memiliki kemampuan ini secara optimal. Program pendidikan dan pelatihan di tingkat sekolah dan universitas belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan ini. 

Oleh karena itu, tulisan ini hadir untuk membahas bagaimana keterampilan komunikasi efektif dapat dikembangkan dan diperluas bagi talenta muda Indonesia dalam menyongsong bonus demografi 2030. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Pelatihan Komunikasi di Sekolah dan Universitas; Pendidikan formal harus lebih fokus pada pengembangan keterampilan komunikasi. Kurikulum di sekolah dan universitas perlu memasukkan pelatihan komunikasi yang praktis dan interaktif. Misalnya, melalui debat, presentasi, dan diskusi kelompok yang terstruktur. Langkah ini dapat membantu siswa mengasah kemampuan menyampaikan ide dan argumentasi dengan lebih baik.

Kedua: Penggunaan Teknologi dalam Meningkatkan Komunikasi; Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat keterampilan komunikasi. Aplikasi seperti video conferencing, platform media sosial, dan alat kolaborasi online bisa menjadi media bagi talenta muda untuk berlatih komunikasi secara digital. Penggunaan teknologi ini juga relevan dengan tuntutan era digital yang semakin maju.

Ketiga: Pengembangan Kemampuan Mendengarkan Aktif;  Komunikasi yang efektif tidak hanya tentang berbicara, tetapi juga mendengarkan. Mendengarkan aktif adalah keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini. Pelatihan yang fokus pada kemampuan ini, seperti melalui permainan peran atau simulasi, dapat membantu talenta muda memahami pentingnya mendengarkan secara empatik dan responsif dalam berbagai situasi.

Keempat: Kolaborasi dalam Tim untuk Memperkuat Keterampilan Komunikasi; Kerja tim memberikan kesempatan yang baik bagi talenta muda untuk mengasah keterampilan komunikasi mereka. Melalui kolaborasi, mereka dapat belajar bagaimana mengartikulasikan ide, memberikan feedback konstruktif, dan bernegosiasi. Program pelatihan yang menekankan pada kerja tim harus diintegrasikan dalam pendidikan formal maupun non-formal.

Kelima: Evaluasi dan Umpan Balik untuk Pengembangan Diri;  Evaluasi berkala dan umpan balik yang konstruktif sangat penting dalam pengembangan keterampilan komunikasi. Mentor atau pelatih dapat memberikan masukan tentang kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dalam kemampuan komunikasi talenta muda. Dengan evaluasi yang tepat, talenta muda dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan berbagai situasi komunikasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline