Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Konsepsi Pembangunan Berkelanjutan Memaksimalkan Talenta Muda Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 17 Agustus 2024   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tugas Dosen TIK - WordPress.com, tersedia di https://aprilianedysutomo.wordpress.com/2014/11/08/konsep-pembangunan-berkelanjutan (dimodifikiasi dg Logo HUT kemerdekaan RI ke 79)

Konsepsi Pembangunan Berkelanjutan untuk Memaksimalkan Talenta Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia, yang merdeka selama 79 tahun, kini tengah menghadapi tantangan dan peluang besar di tengah era globalisasi dan transformasi digital. Dalam waktu kurang dari satu dekade, Indonesia akan memasuki era bonus demografi, di mana mayoritas penduduknya berada dalam usia produktif. Era ini menawarkan potensi luar biasa bagi kemajuan bangsa, tetapi juga menuntut persiapan matang untuk memanfaatkannya. Di sinilah pentingnya penerapan konsep pembangunan berkelanjutan, yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs), menjadi relevan. SDGs, yang dirumuskan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-70 pada tahun 2015, mencakup berbagai aspek pembangunan yang seimbang antara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam konteks Indonesia, pentingnya tulisan ini terletak pada eksplorasi bagaimana prinsip-prinsip SDGs, khususnya The Fifth Bottom of Sustainability (5P), dapat diadopsi untuk memaksimalkan potensi talenta muda Indonesia, sehingga dapat berkontribusi terhadap pembangunan nasional yang berkelanjutan dan mewujudkan Indonesia Emas 2030. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu:  

Pertama: People (Manusia); Prinsip pertama dalam 5P adalah "People," yang menekankan pentingnya pemberdayaan manusia. Dalam konteks bonus demografi, Indonesia memiliki jumlah penduduk muda yang besar. Memaksimalkan potensi mereka melalui pendidikan berkualitas, pelatihan keterampilan, dan akses terhadap kesehatan yang baik adalah langkah krusial. Pembangunan berkelanjutan harus memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Pemberdayaan ini akan menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dan menjadi agen perubahan.

Kedua: Planet (Bumi); Planet adalah rumah bagi kita semua, dan menjaga keberlanjutannya adalah tanggung jawab bersama. Dalam konteks Indonesia, tantangan lingkungan seperti deforestasi, polusi, dan perubahan iklim dapat mengancam kesejahteraan jangka panjang. Talenta muda Indonesia perlu dibekali dengan kesadaran lingkungan yang tinggi dan keterampilan untuk mengembangkan inovasi yang ramah lingkungan. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan berperan dalam pembangunan ekonomi tetapi juga dalam menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.

Ketiga: Prosperity (Kemakmuran); Kemakmuran yang berkelanjutan adalah tujuan utama dari pembangunan berkelanjutan. Prinsip ini menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata. Talenta muda harus diberi akses yang adil ke peluang ekonomi, termasuk kewirausahaan, teknologi, dan pekerjaan berkualitas. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia.

Keempat: Peace (Perdamaian); Perdamaian adalah fondasi untuk pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks Indonesia yang majemuk, upaya menjaga harmoni sosial dan mempromosikan toleransi antar kelompok etnis dan agama menjadi sangat penting. Generasi muda harus dilibatkan dalam inisiatif perdamaian, dialog antarbudaya, dan kampanye melawan ekstremisme. Dengan demikian, mereka akan menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas dan memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat yang beragam.

Kelima: Partnership (Kemitraan); Kemitraan adalah kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Prinsip ini menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. Talenta muda Indonesia harus didorong untuk terlibat dalam kemitraan yang inovatif, baik di tingkat lokal maupun global, untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan. Kolaborasi ini akan memperkuat kapasitas mereka dalam mengatasi tantangan pembangunan yang kompleks dan mempercepat pencapaian SDGs.

Dalam menyongsong bonus demografi dan Indonesia Emas 2030, penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan konsep pembangunan berkelanjutan sebagai panduan dalam memaksimalkan potensi talenta mudanya. The Fifth Bottom of Sustainability (5P) People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya menciptakan kemakmuran ekonomi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan talenta muda, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Wallahu A'lam.

Memaksimalkan talenta muda melalui prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan adalah kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju saat menyongsong bonus demografi 2030.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline