Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Memaksimalkan Potensi Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 13 Agustus 2024   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Inibabad, tersedia di https://inibabad.com/konten/selayang-pandang-perilaku-organisasi.html#gsc.tab

Memaksimalkan Potensi Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia menghadapi tantangan dan peluang besar dengan bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang terus meningkat, penting bagi negara ini untuk memaksimalkan potensi talenta muda agar dapat berkontribusi secara optimal terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan teori Agus Sunyoto (1999), strategi pengembangan talenta harus fokus pada peningkatan produktivitas, pengembangan kompetensi, dan penyelarasan tujuan individu dengan organisasi. Namun, masih terdapat gap antara potensi yang ada dan pencapaian yang diharapkan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah strategis untuk mencapai hasil yang optimal melalui program pelatihan, mentorship, dan sistem penilaian kinerja yang transparan. Untuk lebih dalam memahami tentang Strategi Pengembangan Berbasis Evaluasi Kinerja,  mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Implementasikan Program Pelatihan; Program pelatihan yang relevan dan berkelanjutan merupakan kunci untuk meningkatkan keterampilan talenta muda. Pelatihan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang dinamis dan terus berkembang. Misalnya, pelatihan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat penting mengingat perkembangan pesat dalam industri 4.0. Program pelatihan harus melibatkan pelatihan praktis, studi kasus, dan pengembangan soft skills untuk memastikan bahwa peserta dapat menerapkan keterampilan mereka dalam situasi nyata. Dengan pelatihan yang tepat, talenta muda dapat menjadi lebih adaptif dan siap menghadapi tantangan yang akan datang.

Kedua: Fasilitasi Mentorship dan Pembimbingan; Mentorship dan pembimbingan dari profesional berpengalaman memberikan dukungan yang sangat berharga bagi pengembangan karier talenta muda. Mentor dapat membantu dalam hal perencanaan karier, pengembangan keterampilan, dan jaringan profesional. Program mentorship yang efektif melibatkan interaksi reguler, umpan balik konstruktif, dan dukungan emosional. Melalui pengalaman dan bimbingan mentor, talenta muda dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang industri mereka dan mendapatkan dukungan untuk mengatasi berbagai tantangan. Ini membantu mempersiapkan mereka untuk mengambil peran yang lebih besar dalam organisasi dan masyarakat.

Ketiga: Kembangkan Sistem Penilaian Kinerja yang Transparan; Sistem penilaian kinerja yang transparan adalah komponen penting dalam menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan organisasi. Sistem ini harus melibatkan komunikasi yang jelas mengenai ekspektasi, penetapan tujuan, dan evaluasi berkala. Penilaian kinerja yang baik tidak hanya mencakup evaluasi hasil kerja tetapi juga proses kerja dan kontribusi terhadap budaya organisasi. Dengan memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif, serta mengakui pencapaian, organisasi dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan talenta muda. Ini juga membantu dalam mengidentifikasi area untuk pengembangan lebih lanjut dan merancang strategi yang lebih efektif untuk pencapaian tujuan bersama.

Menghadapi bonus demografi 2030, Indonesia harus memaksimalkan potensi talenta muda melalui strategi pengembangan yang terintegrasi. Implementasi program pelatihan yang relevan, fasilitasi mentorship yang mendukung, dan pengembangan sistem penilaian kinerja yang transparan adalah langkah-langkah strategis yang perlu diambil. Untuk mencapai hasil yang optimal, rekomendasi berikut perlu dipertimbangkan: 1) Investasikan dalam pelatihan berkelanjutan untuk memastikan talenta muda tetap kompetitif di pasar kerja. 2) Bangun program mentorship yang kuat untuk memberikan dukungan dan bimbingan praktis bagi talenta muda. 3) Kembangkan sistem penilaian kinerja yang adil dan transparan untuk menyelaraskan tujuan individu dan organisasi.

Dengan melaksanakan rekomendasi ini, Indonesia dapat memanfaatkan potensi bonus demografi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih baik. Wallahu A'lam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline