Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Pengakuan Pertumbuhan: Strategi Pengembangan Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 28 Juli 2024   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Menjemput Kiai Sebelum Acara Reuni VI (27/07/2024)

Pengakuan dan Pertumbuhan Berbasis Reuni: Strategi Pengembangan Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang meningkat, negara ini memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, potensi ini hanya dapat direalisasikan jika talenta muda diberdayakan dengan baik. Teori: Pengakuan atas hasil kerja dan kesempatan untuk berkembang adalah motivator yang kuat. Teori motivasi seperti Hierarki Kebutuhan Maslow menekankan pentingnya penghargaan dan aktualisasi diri dalam mendorong kinerja individu. Meskipun banyak organisasi telah menyadari pentingnya pengakuan dan pertumbuhan, implementasinya sering kali tidak konsisten dan kurang efektif. Pentingnya tulisan ini: Artikel ini bertujuan untuk memberikan strategi praktis dalam memberikan pengakuan dan kesempatan pertumbuhan kepada talenta muda, guna mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan. Mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Pengakuan Berbasis Kinerja: 1) Implementasi: Reuni Memberikan penghargaan berdasarkan pencapaian kinerja yang jelas dan terukur. 2) Manfaat: Talenta muda akan merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai lebih banyak. 3) Studi Kasus: Program penghargaan di perusahaan teknologi seperti Google yang meningkatkan kinerja karyawan.

Kedua: Reuni, kesempatan untuk Pelatihan dan Pengembangan: 1) Implementasi: Menyediakan akses ke pelatihan profesional dan pengembangan keterampilan. 3) Manfaat: Meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri talenta muda. 4) Studi Kasus: Program pelatihan internal di perusahaan seperti IBM yang meningkatkan keahlian teknis karyawan.

Ketiga: Mentoring dan Bimbingan: 1) Implementasi: Mengadakan program mentoring yang melibatkan senior atau ahli di bidangnya. 2) Manfaat: Memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan untuk perkembangan karier. 4) Studi Kasus: Program mentoring di perusahaan seperti Deloitte yang membantu karyawan baru beradaptasi dan berkembang. Dalam Konteks ini Kiai menjajak alumni untuk berinvestasi Aset dunia akhirat yang akan bermanfaat pada pengembangan talenta muada dengan investasi Wakaf biaya pendidikan.

Sumber: Dok. Kiai Sedang memberikan arahan pada Acara Reuni VI (27/07/2024)

Keempat: Pemberian Tanggung Jawab dan Tantangan Baru: 1) Implementasi: Memberikan proyek baru atau tanggung jawab tambahan yang menantang. 2) Manfaat: Mendorong talenta muda untuk keluar dari zona nyaman dan mengembangkan kemampuan baru. 3) Studi Kasus: Kebijakan rotasi kerja di perusahaan seperti General Electric yang meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.

Kelima: Lingkungan Kerja yang Mendukung: 1) Implementasi: Menciptakan budaya kerja yang inklusif dan suportif. 2) Manfaat Reuni: Membuat talenta muda merasa diterima dan dihargai, sehingga mereka lebih termotivasi. 3) Studi Kasus: Budaya kerja di perusahaan seperti Zappos yang menekankan kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan.

Pengakuan dan kesempatan untuk berkembang adalah dua faktor kunci dalam memotivasi talenta muda. Dengan memberikan pengakuan yang layak dan kesempatan untuk pengembangan profesional, talenta muda akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berprestasi. Ini juga akan mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan ini, mekomendasikan bahwa: 1) Lembaga/Perusahaan dan institusi harus mengimplementasikan program penghargaan berbasis kinerja secara konsisten. 2) Menyediakan akses yang lebih luas ke program pelatihan dan pengembangan. 3) Mengembangkan program mentoring yang efektif. 4) Memberikan tantangan baru kepada talenta muda untuk mendorong perkembangan mereka. 5) Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan inklusif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline