Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Eksperimen Aktif, Strategi Peningktan Talenta Muda untuk Menyongsong Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 17 Juli 2024   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Bola.com. tersedia di  https://www.bola.com/ragam/read/5349004/apa-itu-teks-laporan-percobaan-

Eksperimen Aktif: Strategi Peningkatan Talenta Muda untuk Menyongsong Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030 mendatang, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Ini adalah peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Konseptualisasi Abstrak dan Eksperimen Aktif merupakan bagian dari siklus pembelajaran experiential learning yang dikembangkan oleh David Kolb. 

Teori ini menekankan pentingnya penerapan konsep dalam situasi nyata untuk memaksimalkan pembelajaran dan pengembangan keterampilan. Saat ini, banyak talenta muda yang memiliki pengetahuan teoritis namun kurang pengalaman praktis dalam menerapkan konsep tersebut di lapangan. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

 Tulisan ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis bagi talenta muda Indonesia dalam menerapkan konsep-konsep manajemen proyek melalui eksperimen aktif. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan keterampilan dan siap menghadapi era bonus demografi 2030. Mari Kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Menerapkan Manajemen Proyek dalam Proyek Kecil; 1) Talenta muda yang telah mempelajari konsep manajemen proyek dapat mencoba memimpin proyek kecil. Ini bisa berupa proyek di kampus, komunitas, atau organisasi non-profit. 2) Dalam proyek ini, mereka dapat menerapkan berbagai teknik manajemen proyek seperti perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan evaluasi. 3) Evaluasi hasil dari proyek kecil ini akan memberikan wawasan berharga tentang efektivitas pendekatan yang digunakan dan area yang perlu ditingkatkan.

Kedua: Mengambil Risiko dan Menerapkan Hipotesis; 1) Talenta muda didorong untuk mengambil risiko dengan mencoba pendekatan baru atau inovatif dalam proyek yang mereka kelola. 2) Misalnya, mereka bisa menerapkan hipotesis tentang cara baru untuk meningkatkan efisiensi atau produktivitas tim. 3) Hasil dari eksperimen ini akan membantu mereka memahami apakah hipotesis mereka valid dan memberikan pengalaman berharga dalam manajemen risiko.

Ketiga: Menggunakan Feedback untuk Perbaikan; 1) Setelah melaksanakan proyek, penting untuk mendapatkan feedback dari anggota tim dan stakeholder lainnya. 2) Feedback ini harus digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian pada pendekatan manajemen proyek yang digunakan. 3) Proses ini akan membantu talenta muda untuk terus berkembang dan meningkatkan keterampilan mereka.

Keempat: Melakukan Refleksi dan Dokumentasi Pengalaman; 1) Talenta muda perlu melakukan refleksi terhadap pengalaman mereka selama menjalankan proyek. 2) Dokumentasikan apa yang telah mereka pelajari, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mereka mengatasinya. 3) Dokumentasi ini akan menjadi referensi yang berguna untuk proyek-proyek di masa depan.

Kelima: Mencari Mentorship dan Kolaborasi; 1) Talenta muda dapat mencari mentor yang berpengalaman dalam manajemen proyek untuk mendapatkan bimbingan dan nasihat. 2) Kolaborasi dengan rekan-rekan sebaya atau profesional lainnya juga dapat memberikan perspektif baru dan membantu mereka dalam mengatasi tantangan.3) Mentor dan kolaborasi akan memperkaya pengalaman dan mempercepat proses belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline