Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Memperkelas Kebutuhan dan Manfaat, Strategi Holistik Pengambilan Keputusan Kewirausahaan Pendidikan

Diperbarui: 4 Juli 2024   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com. tersedia di https://www.kompas.com/skola/read/skala-prioritas-kebutuhan--(dimodifikasi) 

Memperjelas Kebutuhan dan Manfaat: Strategi Holistik dalam Pengambilan Keputusan untuk Kewirausahaan Pendidikan

Oleh: A. Rusdiana

Pengambilan keputusan yang efektif merupakan keterampilan esensial bagi talenta muda yang berambisi dalam kewirausahaan pendidikan. Keputusan yang tepat dapat membuka jalan menuju kesuksesan, sementara keputusan yang kurang baik dapat menghambat kemajuan. 

Salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan pendekatan holistik. Pendekatan ini mencakup memperjelas hal-hal yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat, mencari dan menggunakan masukan yang tepat, serta memanfaatkan kekuatan dari sebuah keputusan untuk perubahan yang positif. 

Artikel ini akan membahas bagaimana memperjelas kebutuhan dan manfaat dalam pengambilan keputusan, khususnya bagi talenta muda dalam kewirausahaan pendidikan. Mari kita breakdown, satu persatu:

Pertama:  Identifikasi Prioritas Utama Pendekatan holistik dimulai dengan memperjelas hal-hal yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat. Talenta muda harus mampu mengidentifikasi prioritas utama dan fokus pada aspek-aspek yang memberikan dampak terbesar. 

Dalam konteks kewirausahaan pendidikan, ini berarti mengevaluasi kebutuhan siswa, guru, dan institusi secara keseluruhan. Misalnya, sebelum mengimplementasikan teknologi baru dalam kelas, penting untuk mengevaluasi apakah teknologi tersebut benar-benar meningkatkan pembelajaran atau hanya menambah kompleksitas.

Contoh kasus bisa diambil dari penggunaan aplikasi pembelajaran digital. 

Sebelum memutuskan untuk mengadopsi aplikasi baru, seorang pengusaha pendidikan harus mempertimbangkan apakah aplikasi tersebut mempermudah proses pembelajaran, meningkatkan interaksi siswa, atau justru membuat proses belajar mengajar menjadi lebih rumit. 

Evaluasi ini harus melibatkan masukan dari para pengguna utama, yaitu siswa dan guru, untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar bermanfaat.

Kedua:  Mencari dan Menggunakan Masukan yang Tepat Keputusan yang baik didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan. Oleh karena itu, talenta muda dalam kewirausahaan pendidikan harus aktif mencari dan menggunakan masukan yang tepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline