Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Mengenal Lebih Dekat dengan Inkubator Bisnis: Mendorong Ekonomi Menjelang Bonus Demografi 2030

Diperbarui: 25 Juni 2024   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Indodana PayLater; tersedia di blog.indodana.id(dimodifikasi)

Mengenal Lebih Dekat Dengan Inkubator Bisnis: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Menjelang Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Era disrupsi dan transformasi digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja dan bisnis. Perubahan yang cepat dan mendalam ini membawa peluang besar sekaligus tantangan yang signifikan bagi berbagai pihak. Menjelang bonus demografi tahun 2030, Indonesia akan menghadapi tantangan dalam mempersiapkan talenta muda agar siap bersaing di pasar kerja yang semakin dinamis dan digital. 

Salah satu cara untuk mempersiapkan mereka adalah melalui pengembangan ekosistem kewirausahaan yang mendukung. Inkubator bisnis menjadi salah satu elemen kunci dalam ekosistem ini. 

Artikel ini akan membahas apa itu inkubator bisnis, sejarahnya, dan manfaat yang dapat diperoleh talenta muda Indonesia dari inkubator bisnis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Mari Kita breakdown, satu persatu:  

Pertama: Apa itu Inkubator Bisnis; Inkubator bisnis adalah organisasi yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan wirausaha melalui serangkaian sumber daya dan layanan pendukung bisnis. 

Layanan ini dapat mencakup ruang fisik, modal, pembinaan, layanan umum, dan koneksi jaringan. Inkubator memberikan banyak manfaat bagi pemilik bisnis startup, seperti menawarkan kantor dan ruang produksi dengan harga di bawah pasar, serta saran dan keahlian yang sangat dibutuhkan dalam mengembangkan bisnis dan rencana pemasaran. 

Selain itu, inkubator juga membantu mendanai bisnis yang masih baru. Perusahaan biasanya menghabiskan rata-rata dua tahun dalam inkubator bisnis, selama waktu itu mereka sering berbagi biaya telepon, kantor kesekretariatan, dan biaya peralatan produksi dengan perusahaan rintisan lainnya, dalam upaya untuk mengurangi biaya overhead dan operasional.

Kedua:  Bagaimana Sejarah Inkubator Bisnis?; Konsep formal inkubasi bisnis dimulai di AS pada tahun 1959 ketika Joseph L. Mancuso membuka Batavia Industrial Center di gudang Batavia, New York. Inkubasi bisnis kemudian berkembang pesat di AS pada 1980-an dan menyebar ke Inggris dan Eropa melalui berbagai bentuk seperti pusat inovasi, ppinires d'entreprises, technopoles, dan taman sains. 

Asosiasi Inovasi Bisnis Internasional memperkirakan ada sekitar 7.000 inkubator di seluruh dunia. Sebuah studi yang didanai oleh Komisi Eropa pada tahun 2002 mengidentifikasi sekitar 900 lingkungan inkubasi di Eropa Barat. Pada Oktober 2006, ada lebih dari 1.400 inkubator di Amerika Utara, naik dari hanya 12 pada tahun 1980.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline