Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Huda Al Asyari

Guru Ngaji di Desa

Dakwah, Ilmu dan Wasilah

Diperbarui: 30 Desember 2020   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyebarnya agama islam di-Nusantara hingga dipelosok negri menunjukkan bahwa keberadaan da'i sangatlah dibutuhkan. Apalagi di zaman sekarang, yang mana pribadi muslim sebagian besar telah dipengaruhi oleh informasi informasi yang telah merusak pola pikir dan moral mereka. Dengan kondisi ini, maka da'i yang berkompeten sangatlah dibutuhkan untuk membantu terwujudkan pribadi muslim yang dicita citakan Rosulullah SAW.

Berdakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka semua memiliki kewajiban untuk mengemban tugas ini sebagai bentuk penyambung tugas Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam untuk menyampaikan dakwah. Sebagaimana yang Allah SWT firmankan dalam Al qur'annya, -"Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah."(QS: Ali Imron 110).  dan juga "Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku (Rosulullah SAW), aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."(QS:Yusuf : 108)

Namun dengan pentingnya dan mulianya islam dan muslim dengan dakwah, banyak sekali diluar sana kita jumpai mereka yang menisbatkan dirinya sebagai seorang da'i tapi mereka tidak memiliki bekal ilmu yang benar. Maka banyak sekali para da'i yang tidak berdakwah untuk menyeru kepada kebenaran, tapi mereka menyeru kepada kedholalahan (kesesatan). Disinilah peran ilmu begitu sangat penting. Sebagaimana yang Rosululllah sabdakan "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat" (Sahih al-Bukhari 3461). Hal ini menunjukkan bahwa ilmu itu lebih utama sebelum berda'wah. Bagaimana mereka mau mengamalkan hadits ini kalau mereka tidak berilmu terlebih dahulu. fathan faris saputro mengibaratkan "Kalau seorang dokter salah memberi obat karena kebodohannya, maka tentu saja akan membawa bahaya bagi pasiennya. Begitu pula jika seseorang jahil atau tidak paham akan ilmu agama, tentu itu akan berdampak pada dirinya sendiri dan orang lain yang mencontoh dirinya"(https://www.muhammadiyahlamongan.com/blog/pentingnya-belajar-dan-berdakwah-islam).

Tujuan dari diutusnyaRosululullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Disamping meluasnya media dan informasi perusak moral muslim, dan selain dituntutnya seorang dai untuk membenahi ilmunya, ia juga di tuntut untuk melihat media dan metode untuk sebagai alat salur dakwahnya. Memerangi mereka yang semangat merusak pola piker dan moral mslim dengan media yang berkembang di era globalisasi ini.

Dengan demikian, keberadaan seorang da'i dan ilmu yang benar serta metode dan wasilah adalah sebuah kesatuan yang tidak boleh di pisahkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline