Eter adalah senyawa organik di mana dua atom karbon dihubungkan oleh atom oksigen (COC). Eter merupakan produk dari kondensasi alkohol. Eter juga biasa disebut dietil-eter, yang merupakan cairan tidak berwarna, mudah menguap, sangat mudah terbakar yang digunakan dalam industri dan penelitian biomedis, dan secara historis penting sebagai agen anestesi. Secara in vivo, eter memiliki aksi mirip dengan alkohol dan kloroform, tetapi aksi stimulannya pada jantung jauh lebih berpotensi. Eter merupakan stimulan yang cepat menyebar.
Pengelolaan precursor yang baik dapat meminimalisir terjadinya penyalahgunaan precursor farmasi. Pengelolaan precursor yang tidak memenuhi standar akan membahayakan masyarakat. Bahaya yang dapat timbul akibat penyalahgunaan precursor farmasi menurut Peraturan Mentri Kesehatan No. 168/Menkes/Per/II/2005 menyebutkan bahwa penggunaan precursor yang tidak sesuai dengan peruntukkannya atau disalahgunakan akan menimbulkan gangguan Kesehatan, instabilitas ekonomi, gangguan keamanan, serta kejahatan internasional, oleh karena itu precursor perlu diawasi secara ketat.
Kecanduan konsumsi eter, atau etheromania, adalah kecanduan menghirup atau meminum dietil eter atau biasa disebut "eter". Penelitian yang dilakukan terhadap seorang pecandu eter pada tahun 2003, telah menunjukkan bahwa eter menyebabkan ketergantungan; namun, satu-satunya gejala yang diamati adalah keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak eter. Tidak ada gejala putus zat yang lazim.
Diethyl Ether Sekarang memiliki berbagai kegunaan mulai dari produksi kokain hingga cairan mesin diesel. Diethyl ether sangat bagus sebagai pelarut nonpolar sehingga membuat dietil eter sempurna untuk produksi gelap kokain murni, obat yang kuat dan sangat adiktif. Kokain, yang merupakan senyawa organik nonpolar, mudah larut dalam dietil eter. Namun, kotoran yang ada di kokain tidak larut dalam dietil eter.
Melarutkan kokain dalam dietil eter memudahkan untuk menyaring kotoran ini, meninggalkan kokain murni dan larutan dietil eter. Setelah itu, larutan tersebut diolah dan diproses menjadi garam hidroklorida bentuk kokain yang banyak disalahgunakan.
Obat berbahaya ini bisa menyebabkan serangan jantung, stroke, paranoia, dan kematian. Ia bekerja dengan mencegah dopamin (neurotransmitter yang bertanggung jawab atas perasaan senang) dari "daur ulang" oleh sel yang awalnya melepaskannya. Ini menciptakan penumpukan dopamin, menyebabkan euforia yang terkait dengan penggunaan kokain.
Jadi untuk etil ini tidak digunakan secara sembarangan dan harus dijauhkan dari jangkauan anak anak karena bisa mengakibatkan kecanduan dalam menghirup dan berdampak serius bagi Kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H