Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Abni

Manusia akan mencapai esensi kemanusiaannya jika sudah mampu mengenal diri melalui sikap kasih sayang

Lima Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 6 Oktober 2022   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.sman2.sch.id

Secara yuridis, penerapan kurikulum merdeka di atur dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi nomor 56 Tahun 2022 tentang Penerapan Kurikulum Merdeka. 

Kehadiran aturan ini untuk menjawab persoalan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dalam kondisi khusus pada setiap satuan pendidikan akibat covid-19. 

Dalam kurikulum ini, setiap satuan pendidikan perlu melakukan pengembangan kurikulum dengan memperhatikan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pondidikan dan potensi daerah masing-masing.    

Untuk itu, satuan pendidikan perlu memahami lima prinsip pembelajaran kurikulum merdeka dalam mengembangkan kurikulum pada satuan pendidikannya masing-masing. Berikut ini kelima prinsip tersebut dan bagaimana pengaplikasiannya;

1. Mempertimbangkan tahap perkembangan dan capaian peserta didik.

    Penerapannya sebagai berikut;

  • Cari tahu kesiapan belajar peserta didik dan capaian pembelajaran sebelumnya pada awal tahun pelajaran. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti; dialog langsung dengan peserta didik, diskusi kelompok kecil dengan peserta didik, Tanya jawab, survey dengan angket dan lain sebagainya.
  • Merancang dan memilih Alur Tujuan pembelajaran (ATP)
  • Merancang pembelajaran yang menyenangkan.

2. Pembelajaran sepanjang hayat.

     Pembelajaran sepanjang hayat dapat dilakukan dengan penerapan sebagai berikut ;

  • Mendorong peserta didik melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area potensi yang perlu dikembangkan.
  • Pendidik perlu memberikan umpan balik kepada peserta didik supaya peserta didik terus belajar dan mengeplorasi ilmu pengetahuannya.
  • Peserta didik menggunakan pertanyaan terbuka selama proses pembelajaran.
  • Pendidik memberikan motivasi agar terbangun sikap pembelajar yang mandiri.
  • Peserta didik diberikan ruang yang cukup untuk menumbuhkan prakarsa, kreativitas, mandiri sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis.
  • Pemberian tugas atau pekerjaan rumah untuk mendorong pembelajaran mandiri dan eksplorasi pengetahuan. Tetapi tetap mempertimbangkan beban belajar peserta didik di rumah.
  • Memberi tugas dan aktivitas sesuai dengan tingkat kesulitan yang tepat.

3. Pembelajaran yang mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik.

Penerapan prinsip ini dapat dilakukan sebagai berikut;

  • Pendidik menggunakan metode pembelajaran yang variatif seperti pembelajaran inquiry, proyek, berbasis masalah, pembelajaran terdiverensiasi.
  • Pendidik melakukan refleksi diri untuk keteladanan dan sumber inspirasi bagi peserta didik.
  • Pendidik memberikan umpan balik yang bersifat koreksi maupun dalam bentuk apresiasi kepada peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline