Ayahku pahlawanku.
Pada masa kecil kami sekeluarga sangatlah berbahagia hingga kebahagiaan seperti kebahagiaan itu tidak ada dua nya, kemana - mana kami selalu bersama hingga suatu seiring berjalannya waktu tak disangka tiba - tiba dapat kabar kalau ayah masuk rumah sakit dan dinyatakan terkena penyakit struk, jujur, saya pribadi mendengar seperti itu terasa hancur tetapi beliau berusaha untuk membuatku tersenyum bahkan beliau sendiri tidak memperdulikan kondisinya.
Setelah itu beliau (ayah) memutuskan untuk berhenti bekerja dan menetap dirumah dikarenakan takut kalau penyakitnya kambuh lagi jadi ngrepotin orang, jadi lebih baik diam dirumah. Melihat kondisi beliau seperti ini saya teringat sering bermain bersama beliau cara membenarkan ini cara membenarkan itu, tetapi sekarang hanya bisa melihat beliau berbaring.
Seiring berjalannya waktu, saya semakin dewasa tetapi beliau masih sakit sakitan hingga suatu saat saya merasakan hancur yang begitu mendalam pada tanggal 31 Agustus 2020 ayah meninggalkan kami sungguh berat beliau meninggalkan kami apalagi diwaktu awal mula masuk perkuliahan kurangnya semangat dan selalu kepikiran beliau. Tetapi saya akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengikhlaskan beliau dan berusaha hidup tanpa sesosok ayah yang menemani hidup ku tinggallah kakak dan ibuku.