Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Sidiq

Guru TK dan Content Creator

Berbagi Cerita Praktik Baik PPL PPG PAUD 2023

Diperbarui: 2 Januari 2024   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Anak dalam Kegiatan Melipat Simetris, PPL Siklus 1 PPG Dalam Jabatan Angkatan ke-III di Universitas Negeri Manado tahun 2023. oleh Ahmad Sidiq, S. Pd.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam pembelajaran ini yaitu cara penyampaian guru yang kurang optimal serta penggunaan  media yang digunakan kurang menarik bagi anak. Hal ini menyebabkan :

  • Anak kurang termotivasi dalam belajar,
  • Anak belum memahami penjelasan materi yang disampaikan guru, dan
  • Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang kurang bervariasi.

Penyebab lain yang juga melatar beglakangi masalah ini adalah kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan guru saat dikelas. Sebagai seorang guru saya merasa hal ini menjadi sebuah masalah khususnya terkait dengan kemampuan fisik motorik halus anak dalam kegiatan melipat. Saya merasa praktik baik ini perlu dilakukan karena hal ini menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang guru Taman kanak -- kanak. Agar tercapai tujuan tersebut tentunya saya berusaha untuk mencari solusi yang relevan dengan alternatif solusi yaitu meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak anak dalam kegiatan melipat secara simetris dengan menggunakan media kain. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dengan menggonakan model pembelajaran Problem-based Learning (PBL) dan Project based Learning (PjBL).

Dari latar belakang tersebut mendorong saya untuk bisa membuat sebuah variasi dan inovasi kegiatan main yang menarik dalam perencanaan pembelajaran agar membuat suasana kelas dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi anak.

Setelah melakukan identifikasi masalah saya melakukan eksplorasi penyebab masalah dengan cara mencari kajian literatur, dan melakukan wawancara dengan kepala sekolah sejawat, guru atau teman sejawat, pengawas/penilik PAUD dan pakar dari akademisi. Dari kajian tersebut disimpulkanlah beberapa tantangan diantaranya :

  • Kurangnya minat anak dalam kegiatan melipat karena penggunaan media yang kurang menarik,
  • Intensitas kegiatan melipat yang dilakukan anak rendah,
  • Keterbatasan ragam media main yang bervariasi dalam kegiatan melipat, dan
  • Suasana pembelajaran dikelas yang terkesan membosankan karena pemanfaatan media, model dan metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kurang tepat.

Unsur-unsur yang terlibat dalam menyelesaikan masalah dan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran antara lain : anak, guru, kepala sekolah, teman sejawat, dan orang tua/wali siswa.

Sebagai seorang guru profesional, hal-hal yang akan dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut :

  • Menyusun RPPH inovatif  berbasis masalah atau problem based learning (PBL) dan berbasis projek atau project based learning (PjBL).
  • Memperhatikan komponen RPPH yang terdiri dari : identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, penguatan pendidikan karakter, materi pembelajaran, media, bahan dan sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian.
  • Berkaitan dengan media ajar saya menggunakan media kain flanel yang memiliki tekstur lembut sehingga anak lebih tertarik dan mudah menggunakan dengan media yang ada. Untuk mempermudah anak memahami tema pembelajaran sekaligus menerepkan pembelajaran berbasis TPACK  (technological, pedagogical dan content kwowledge) anak diajak untuk melihat tayangan video dengan bantuan media laptop dan monitor TV sehingga siswa lebih semangat, antusias dan mudah dalam memahami materi yang disampaikan.
  • Menciptakan ruang kelas yang aman, nyaman, rapi dan indah dengan metode belajar yang menyenangkan (demonstrasi, bercakap -- cakap, unjuk kerja dan pemberian tugas).
  • Penggunaan pendekatan pembelajaran model pembelajaran problem based learning (PBL) dan project based learning (PjBL).

Sementara, kegiatan main yang dirancang dalam kegiatan pembelajaran meliputi 3 kegiatan main dengan model area yang masing-masing kegiatannya berbeda-beda antara area yang satu dengan area lainnya. Ketiga kegiatan di area main tersebut adalah :

Dok. pribadi

  • Membuat lipatan simetris secara tegak dan miring (area drama). Pada kegiatan ini anak akan membuat lipatan secara tegak dan miring sesuai demontrasi yang sebelumnya sudah diperagakan guru.
  • Memperbandingkan dan mengurutkan ukuran kain dari yang paling pendek ke yang paling panjang dengan 4-5 variabel ukuran panjang.
  • Menyusun kembali huruf-huruf lepas menjadi kata "kain", dengan menggunakan stiker huruf.

Sebelum anak-anak memulai untuk memilih kegiatan mainnya, terlebih dulu guru membuat kesepakatan bersama anak terkait aturan main yang harus disepakati dan ditaati bersama saat bermain. Setiap anak yang alan bermain di salah satu area anak harus memakai kalung area terlebih dahulu, jika tidak kebagain makan anak disilakan untuk bermain ditempat lain yang kosong. Anak yang sudah seteglah main akan mempresentasikan hasil kegiatan mainnya dan bagi yang sudah menyelesaikan dengan baik akan mendapatkan stiket bintang senagai bentuk apresiasi kepada anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline