Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Dani

Mahasiswa Universitas Teknologi Digital

Analisis Pengaruh Hubungan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Dinas Perumahan Dan Pemukiman Daerah Provinsi Jawa Barat

Diperbarui: 24 Juni 2024   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

  • Pengertian Beban Kerja. 

    Beban kerja dapat diartikan adalah sekumpulan atau jumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. (Rusdi, 2010)

    Beban kerja merupakan sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang ataupun suatu organisasi dalam periode tertentu dengan keadan kerja normal. Beban kerja sendiri meliputi dua jenis yaitu beban kerja fisik dan beban kerja mental. Dimana beban kerja fisik bisa ditemui pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih memanfaatkan fisik operator dalam menyelesaikan tugasnya, sementara beban kerja mental sering ditemui pada pekerjaan yang memiliki tanggung jawab mental yang besar dalam menjalankan pekerjaan. (Hermanto, 2010). 

    Beban kerja juga merupakan banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan (kemenkes RI, 2004).

    Sedangkan menurutt Hart & Staveland dalam Tarwaka (S.G & L.E) beban kerja adalah suatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja, ketrampilan, perilaku, dan persepsi dari pekerja. Menurut Munandar (2011), beban kerja adalah tugas-tugas yang diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja

    Dalam suatu perusahaan, beban kerja seorang individu ditentukan oleh perusahaan berdasarkan standar kerjanya sesuai dengan jenis pekerjaan pada masing-masing divisi. Dengan standar yang ada dan jam kerja yang ditetapkan, maka dapat ditentukan apakah seorang pegawai berkinerja sesuai standar yang ditetapkan, di bawah standar yang ditetapkan, atau di atas standar yang ditetapkan. Dengan mengetahui beban kerja yang dimiliki seseorang maka akan dapat diketahui kebutuhan pegawai pada suatu departemen.

    Perencanaan tenaga kerja yang bersifat kualitatif dan kuantitatif erat kaitannya dengan uraian tugas dan spesifikasi masing-masing fungsi beserta beban kerjanya masing-masing. Perencanaan kualitatif mencakup pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan spesifikasi dan lingkungan kerja. Sedangkan perencanaan kuantitatif melibatkan perkiraan jumlah pekerja yang dibutuhkan melalui konversi jumlah pesanan menjadi beban kerja.

               

                Gambaran beban kerja pada perusahaan Dinas Perumahan Dan Pemukiman Jawa Barat yang dapat dilihat dan diamati adalah dari segi lingkungan serta tugas yang diberikan. Dari segi lingkungan terdapat bau bahan kimia pembakaran hasil pengolahan sampah karena berdekatan dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Serta target tekanan yang harus diperoleh oleh setiap karyawan dengan banyaknya kondisi tersebut mengakibatkan pengaruh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Hal tersebutlah yang termasuk dalam beban kerja.

                Jadi dapat dikatakan beban kerja adalah sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. Jika pekerjaan itu dapat diselesaikan maka hal tersebut bukan merupakan beban kerja, akan tetapi jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik maka pekerjaan tersebut merupakan suatu beban kerja. Setiap karyawan juga merasakan adanya pemberian beban kerja yang berlebihan, seperti banyaknya pesanan, kendala dalam alat dan fasilitas, hingga jumlah karyawan yang tidak hadir, sehingga akan berakibat pada kurang fokusnya karyawan pada pekerjaan yang diberikan.

    Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat di kelompokan menjadi tiga subjek. Pertama, beban kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity). Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu berat berarti terjadi kekurangan tenaga kerja. Jika terjadi kekurangan tenaga kerja atau banyaknya pekerjaan dengan jumlah karyawan yang diperkerjakan sedikit, dapat menyebabkan kelelahan fisik maupun psikologis bagi karyawan. Akhirnya karyawan pun menjadi tidak produktif karena terlalu lelah. 
     

    •  
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline