Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Habibi

Fulltime writer

Mampir ke Pasar Gede Solo, Puan Dengarkan Curhatan Ibu-ibu

Diperbarui: 13 Juni 2021   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Hari Sabtu (12/6/2021) kemarin, Ketua DPR RI Puan Maharani berkunjung ke Solo dalam rangka kunjungan kerja. Di tengah padatnya agenda, Puan didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mampir ke Pasar Gede Solo. 

Saat berkeliling, Puan berbincang-bincang dengan para pedagang, salah satunya seorang nenek berkebaya hijau. Sambil tetap mengenakan masker, perempuan berusia senja itu mengaku harus tetap berjualan karena itu satu-satunya sumber pendapatan dia, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

"Ibu berjualan sendirian setiap hari di sini?" tanya Puan.

Nenek tersebut menjawab dengan anggukan. Dia mengatakan tetap berusaha untuk berjualan meskipun tidak membawa banyak barang dagangan. Di atas meja sederhana tempat dia berjualan, terlihat satu kantong plastik besar berisi beberapa sisir pisang susu. Selain itu dia juga menjual tahu putih.

Sejak pandemi, pendapatan pedagang di Pasar Gede Solo memang menurun. Tidak banyak pengunjung datang ke sana. Pada Desember 2020 lalu, sisi timur Pasar Gede Solo bahkan sempat ditutup selama seminggu setelah 11 pedagang dinyatakan positif Covid-19.

Selain itu, pada Februari 2021 pemerintah setempat menerapkan Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' selama dua hari. Meski demikian, pasar-pasar tetap boleh buka. Hal ini sempat membuat pedagang khawatir akan memperburuk pendapatan mereka. Pasar yang sudah sepi menjadi semakin tidak ada pengunjung.

Namun, para pedagang berharap keadaan dapat membaik mengingat sebagian besar mereka telah tervaksinasi. Gibran sendiri meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di Pasar Gede pada 27 Februari 2021 lalu. Pelaksanaan vaksinasi tersebut dilakukan selama 2 hari, menyasar sekitar 600 pedagang.

Sebagai informasi, Pasar Gede Solo merupakan pasar induk terbesar di Surakarta yang juga biasanya menjadi salah satu destinasi wisata kuliner. Bangunan ini juga terbilang bersejarah. Tahun 1923, Pakubuwono X mendirikan pasar ini dengan desain arsitektur dari Ir. Thomas Karsten. 

Sebelum pademi, ada sekitar 1.000 pedagang yang menjajakan dagangannya. Di sini, wisatawan biasanya membeli berbagai hal yang khas Solo untuk oleh-oleh. Selain itu, banyak menu kuliner yang patut dicoba seperti nasi liwet Bu Sri, tengkleng, timlo Sastro, atau es dawet telasih Bu Dermi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline