Dulu waktu zaman saya masih sekolah merayakan kelulusan dengan cara coret coret baju seragam dijalanan, agar kita dilihat oleh masyarakat sekitar bahwa kita sudah lulus, dan tidak ada acara seremonial berupa Wisuda. Boro-boro Wisuda, lha wong guru saya aja ngasih Ijazah diruang TU udah gitu gak dikasih stofmap lagi.. Gak ada acara acara yang mewah seperti Wisuda.
Tapi sekarang, mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP sampai SMU. Yang namanya acara Wisuda itu menjadi paket wajib, meskipun tidak semua sekolah yang melaksanakan acara tersebut. Mulai dari sewa seragam Toga, biaya rias, foto, dan pernak pernik lainnya, jelas membebani para orang tua murid yang ekonominya menengah kebawah. Bagi yang ekonominya mapan, acara ini tidak menjadi masalah.
Menurut hemat saya, daripada biaya untuk acara wisuda yang unfaedah tersebut, lebih baik kan untuk menambah biaya pendidikan ke jenjang selanjutnya. Yah..tapi sebagian masyarakat kita ingin membahagiakan anaknya dalam acara kelulusan yang hanya diperingati tiap akhir jenjang pendidikannya is oke lah, Tapi bagaimana dengan orang tua yang ingin membahagiakan anaknya tapi harus memberatkan mereka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H