Beberapa waktu yang lalu Pemerintah sudah menurunkan harga bensin premium yang tadinya Rp.8.500 menjadi Rp 7.600, anehnya sejak hal itu di umumkan kok gak ada yang demo ya? sepi-sepi aja. Dari pantauan saya melalui media elektronik maupun cetak, tidak ada satupun kasus demo penurunan harga BBM di Seluruh wilayah Indonesia. Seharusnya bila harga BBM dinaikan banyak yang berdemo, maka ketika diturunkan juga harus berdemo.
Akan tetapi demo disini bukan ditujukan kepada pemerintah, tapi lebih kepada para sopir angkot, atau angkutan umum lainnya. Logikanya ketika harga BBM turun maka secara otomatis harga angkot turun juga dong?, kalau ini dibiarkan berlaru-larut malah yang untung para sopir angkot itu sendiri. Ketika saya bertanya kepada salah satu sopir angkot mengenai hal ini, mereka hanya memberikan jawaban klasik, "Nanti mas tunggu keputusan dari Organda. " Simpel, padat dan nyakitin.
Mbok ya tolong dimengerti lah wahai para usahawan angkutan umum, kami ini rakyat kecil, jangan dipersulit lagi lah, saya bersabar kok, menunggu harga angkot turun. Dan perlu digaris bawahi bahwa harga-harga kebutuhan pokok belum turun jika tidak diawali dari harga ongkos angkutan umum itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H