Penulis: Ahmad Maulana
Pesona keindahan alam Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Terbukti jika kekayaan alam yang terbentang dari Sabang hingga Merauke tersebut mampu membuat siapa saja takjub.
Namun siapa sangka jika Kalimantan yang disebut sebut hanya berisi hutan ternyata memiliki serpihan surga, salah satu serpihan surga alias keindahan alam Indonesia yang masih asri sekaligus menarik untuk dikunjungi tersebut ada di Kalimantan Selatan, lebih tepatnya diujung Kalimantan Selatan.
Pulau di atas adalah pulau Samber Gelap, pulau ini terletak di Kecamatan Pulau Sebuku, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pulau ini memang berada diujung pulau Kalimantan dan berseberangan langsung dengan pulau Sulawesi lebih tepatnya Makassar.
Sejak masih berada dibangku SMP impian saya adalah ingin sekali menyambangi serpihan surga diujung Kalimantan ini, karena memang keindahan serta keasriannya sudah terkenal sejak lama dan tetap terjaga hingga sekarang.
Akhirnya di umur 19 tahun saya mendapat kesempatan pergi ke pulau tersebut karena ingin liburan dan menyelesaikan sebuah project bersama dengan tim fotografer dan videografer.
Perjalanan dimulai dari kota saya yang berada di Kalimantan Tengah, untuk menuju ke Kab. Kotabaru kami menempuh perjalanan selama 10 jam, titik terakhir sebelum menyeberang ke pulau Samber gelap adalah sebuah pantai yakni pantai Gedambaan.
Di sebuah villa di pantai ini kami menginap satu malam seraya menyiapkan tenaga untuk besok subuh langung meluncur ke pulau Samber Gelap.
Suasana malam itu sangat asik, hingga kami terhanyut bermain-main dan melupakan istirahat. Pukul menunjukkan pukul 3 bersamaan dengan rasa Lelah dimata, kami semua akhirnya tertidur yang menyebabkan sedikit keterlambatan berangkat besok paginya.
Pagi hari tiba kami bangun dengan rasa was was akan keterlambatan, tapi juga juga diiringi rasa antusias yang tinggi. Barang dan semua logistic sudah lengkap, akhirnya kami berangkat ke Pulau Samber Gelap menggunakan speedboat.
Kondisi air kala itu sangat tenang dengan sedikit ombak yang tak begitu berarti. Speedboat melaju kencang menembus angin-angin pagi yang dinginnya menusuk. Ombak perlahan bertransisi menjadi lebih tinggi, sangat terasa bahwa kami sedang berada di tengah laut.