Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Said Widodo

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Puisi | Suatu Hari di Pagilaran

Diperbarui: 10 Desember 2022   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

batangkab.go.id

Perjalanan menuju ke Perkebunan Teh Pagilaran di pegunungan di Selatan Batang.

Jalanan berkelak-kelok, berliku-liku menanjak diselang-selingi oleh pemukiman, perkebunan dan hutan.

Udara lumayan sejuk dan nyaman namun jika hingga ke puncak tertinggi maka kita akan merasakan kedinginan apabila malam.

Di kanan kiri nampak bedeng-bedeng pekerja perkebunan yang berasal dari daerah Priangan.
Mereka kawin mawin, beranak pinak hingga tiga atau empat keturunan tanpa pernah sekalipun pulang ke kampung halaman.

Air jernih gemericik di sungai-sungai kecil dan parit-parit, terasa segar dan menyegarkan badan.

Alam dipercantik dengan hamparan perkebunan teh bagaikan hamparan permadani dan dipergagah dengan pepohonan pinus yang tinggi tegak menjulang.

Sayang sekali tiada kamu di sini di sisiku untuk menikmati keindahan alam ini.
Meskipun sekilas pintas bayanganmu seakan tersembul dari balik gerumbulan dedaunan teh yang subur.

Pagilaran, Batang, 18 November 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline