Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Said Widodo

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Puisi | Memori di Kota Dili

Diperbarui: 10 Desember 2022   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ada kenanganku saat kita berjalan kaki sepanjang Rua Jose Maria Marques hingga ke Avenida Salazar pada siang yang panas terik menyengat.

Masih ada senyum manismu saat kita berteduh di Avenida de Balide dan saat aku berkunjung ke rumahmu di Bairro Pite via Rua dos Martires da Patria.

Masih ada raut wajahmu di Villa Verde Tuana Lara hingga kubawa ke kampung halamanmu di Toraja dan kujelajahi Rantepao, Makale dan Londa semua.

Kujelajahi pula keindahan Bantimurung serta kudaki puncak Bawakaraeng dan kupetik segenggam edelweiss hingga kureflesikan diri di Fort Rotterdam ke masa silam.

Masih kuingat namamu hingga kini, gadis manis berkacamata manis yang terlalu manis. Untukmu gadisku hanya satu yang kumampu lakukan: mengguratkan pena di dalam agenda, larik demi larik puisi, lembar demi lembar ekspresi sekedar mengenangmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline