Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Kajian Aquaponik

Diperbarui: 7 Juli 2024   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kebutuhan akan pangan merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia yang sangat penting. Dengan semakin meningkatnya populasi, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan, menjaga ketahanan pangan menjadi tantangan yang semakin rumit. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam dengan komunitas yang besar, memiliki potensi untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan yang berkelanjutan. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah melalui sistem aquaponik.

Aquaponik adalah metode yang mengintegrasikan budidaya ikan dan tanaman. Sistem ini memanfaatkan air dari kolam ikan untuk mengairi tanaman, sementara nutrisi dari tanaman membantu menjaga kualitas air kolam. Aquaponik menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan sistem budidaya tradisional, di antaranya:

Efisiensi Air: Sistem aquaponik lebih efisien dalam penggunaan air karena air dari kolam ikan yang sudah mengandung nutrisi digunakan untuk menyiram tanaman.
Produktivitas Tinggi: Aquaponik memungkinkan budidaya ikan dan tanaman secara bersamaan dalam satu sistem, yang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan hasil pangan.
Ramah Lingkungan: Sistem ini tidak menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan karena nutrisi dari tanaman membantu menjaga kualitas air kolam.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah:

Terdapat pandangan bahwa pondok pesantren hanya berfungsi sebagai penerima bantuan, sehingga perlu adanya usaha untuk membangun kemandirian ekonomi, salah satunya melalui unit usaha pertanian terpadu (integrated farming).
Integrated farming dipilih sebagai solusi alternatif mengingat keterbatasan lahan pesantren dan berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi menjadi kawasan perumahan.
Unit usaha pertanian terpadu memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren.
Potensi Penerapan Aquaponik di Pesantren
Pesantren memiliki beberapa potensi yang mendukung penerapan aquaponik, antara lain:

Lahan: Banyak pesantren memiliki lahan yang cukup luas untuk membangun sistem aquaponik.
Sumber Daya Manusia: Pesantren memiliki santri yang bisa dilibatkan dalam pengelolaan sistem ini.
Komunitas: Komunitas besar di pesantren bisa menjadi konsumen produk aquaponik.
Pemberdayaan santri adalah aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pesantren. Pondok Pesantren Anwarul Huda di Kota Malang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas santri melalui program kewirausahaan selain pendidikan agama. Mengingat lokasi geografis pesantren yang berada di pusat kota dengan populasi dan pembangunan yang tinggi, penerapan sistem aquaponik dapat menjadi pilihan untuk pemberdayaan santri. Sistem aquaponik, yang menggabungkan hidroponik dan budidaya ikan, bertujuan untuk mengoptimalkan minat santri dan menjadi pilihan program kewirausahaan yang sejalan dengan visi pesantren. Selain itu, santri akan lebih berdaya dan memiliki peran yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya mereka.

Manfaat Penerapan Aquaponik di Pesantren
Penerapan aquaponik di pesantren dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

Meningkatkan Ketahanan Pangan: Aquaponik membantu pesantren memproduksi makanan sendiri secara berkelanjutan.
Meningkatkan Pendapatan: Produk dari aquaponik dapat dijual untuk menambah pendapatan pesantren.
Meningkatkan Keterampilan Santri: Santri dapat mempelajari aquaponik dan mengembangkan keterampilan baru.
Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Aquaponik membantu meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya menjaga lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline