Lihat ke Halaman Asli

Ahmad NafiMaruf

Mahasiswa dikampus Ipmafa. Pemain hadroh rebana : AL Madih, AL Furqon, AL Azhar

Toleransi dalam Moderasi Beragama di Masa Sekarang

Diperbarui: 14 Desember 2020   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia adalah makhluk sosial, suka hidup bersama dan suka bekerja sama dalam keragaman. Suka saling tolong, saling membantu, saling memberi manfaat antara satu dengan yang lain. Manusia pada dasarnya bersaudara. Kata ukhuwwah terkait dengan makna saudara kandung. Ada istilah ukhuwwah wathaniyyah, ukhuwwah insaniyah.

Indonesia merupakan suatu negara dimana didalamnya terdapat beberapa perbedaan. Baik itu suku, ras, budaya, bahasa, dan ajaran agama. Budaya Indonesia sangat berbeda dari budaya Barat karena ada perbedaan dalam pengalaman, sistem keyakinan, hierarki, agama, pengertian tentang waktu, hubungan spasial, dan banyak lagi. Apalagi dalam Indonesia sendiri terdapat banyak budaya yang berbeda. 

Di Indonesia juga terdapat berbagai macam agama yang berbeda - beda. Yaitu diantaranya islam, kristen, hindu, budha, katolik, dan konghuchu. Indonesia memiliki suatu semboyan yang dapat menyatukan suatu perbedaan yang ada didalamnya. "Bhinneka Tunggal Ika" yang bermakna "beraneka ragam tetapi satu" merupakan semboyan yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia.

Sikap moderat harus ditekankan dan diamalkan oleh semua agama-agama di Indonesia, baik itu minoritas dalam skala penganutnya juga agama yang dianut mayoritas masyarakat. 

Ketika kita benar-benar mengamalkan sikap moderat didalam kehidupan beragama dan bernegara kita, dengan berpegang teguh pada prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan krtuhanan yang maha Esa. Maka, yang ada adalah rasa aman, nyaman dan keadilan dalam hal ibadah dam kehidupan keseharian kita ditengah-tengah keberagaman di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mayoritas penduduk agama di Indonesia  yaitu memeluk agama islam, sedangkan dibeberapa daerah di Indonesia lebih memilih agama hindu dan budha. Ada pula yang memilih agama kristen maupun katolik. Secara keseluruhan, orang Indonesia pada dasarnya beragama. Masyarakat Indonesia terbuka dan tetap berpegang teguh terhadap agaa, adat, dan tradisi satu sama lain, sementara itu dengan setia menganut agana mereka sendiri.

Dalam konteks kebangsaan moderasi agama terkait penguatan konsensus ideologi Pancasila yang bukan negara agama dan bukan negara sekuler tapi bebas melaksanakan ajaran agama masing-masing dalam berkebangsaan yang pluralistik. Dasar atau ideologi bangsa Indonesia disebut pancasila, yaitu lima landasan yang menjadi pedoman ataupun prinsip hidup setiap warga Indonesia, dalam menjalani kehidupan bernegara dan berbangsa.

Indonesia yang sekarang berbeda dengan yang dulu. Menurut menteri agama Lukman Hakim Saifuddun mengatakan, silahkan mengamalkan ajaran agama, namun jangan menyeragamkannya. Lukman menambahkan, kemenag sejak tiga tahun lalu gencar mengusung moderasi beragama. Agama dikatakan kemenag pastilah moderat. Agama yang datang dari Tuhan adalah untuk manusia. 

"Cara kita mengamalkan ajaran agama, sebagian kita boleh jadi terjebak pada pengalama yang berlebihan. Disini peran moderasi beragama untuk mengajak kutub-kutub yang berlebihan kembali ke tengah," ujar kemenag.

Dimasa sekarang ini toleransi dalam beragama hampir minim dalam melakukannya. Karena dimasaa sekarang banyak yang mengabaikan hal-hal semacam ini. Padahal, toleransi beragama sangat penting jika kita bisa memahaminya. Kita harus bisa saling menghargai satu sama lain. Meskipun berbeda-beda agama, suku, ras, budaya, bahasa, adat, dan pendapat.

Saling menghargai satu sama lain merupakan sudah ada di Indonesia sejak dahulu. Karena, di Indonesia suda ada semboyan yang namanya 'Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya "Berbeda-beda tetap satu jua" itu merupakan semboyan yang sudah ada sejak dulu terbentuknya Indonesia. Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat atau warga harus bisa saling baik itu menjaga maupun menghargai satu sama lain. Kita tidak boleh iri terhadap agama satu sama lain, meskipun berbeda agama kitaa harus saling menjaga adat, bahasa, dan budaya msing-masing dan tidak boleh menyalahkan satu sama lain meski berbeda agama dan pendapat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline