Saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya, tetapi sebelum saya ceritakan saya sama sekali tidak ada niatan maksud menyudutkan instansi manapun. Niat saya yang tulus, saya hanya menginginkan agar setiap orang yang telah membaca pengalaman saya ini, tidak terjadi pada orang lain melainkan cukup hanya saja yang mengalaminya.
Baca juga: Kartu ATM Tertelan? Jangan Panik, Lakukan Hal Ini
Bermula pada hari Rabu tanggal 10 April 2019, saya dan istri saya berangkat (sebut saja ya) ke Bank BRI di Cilawu. Tujuannya hendak membayar belanja online baju anak dengan metode pembayaran Briva di ATM Setor Tunai BRI. Karena memang di rekening BRI saya tidak ada isi saldonya hanya saldo mengendap saja, maka dari itu saya melakukan setor tunai sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
Namun, apesnya uang tersebut malah tidak masuk ke rekening saya sendiri. Saya kaget dan bingung, tertulis di struk "Emergency Receipt Sedang Terjadi Gangguan Mesin atau Jaringan Komunikasi" jumlah IDR 50.000,-x1 dan 100.000,-x1 pun tercantum di struk itu. Kontan seketika saya langsung mengecek saldo saya dan ternyata memang benar tidak masuk ke rekening saya. Satpam yang kebetulan tepat dibelakang saya, beliau menenangkan dan menganjurkan saya untuk segera complain ke CS.
Baca juga: Cara Meminimalisasi Tarif Transaksi Via ATM
Singkat cerita, saya mengiyakan lalu masuk kantor Bank BRI yang bersebelahan dengan ruang mesin atm. Saya pun langsung ambil antrian CS dan akhirnya sampai giliran saya. Percakapan saya dan CS kira-kira seperti ini:
CS : Ada yang bisa dibantu Pak?
Saya : Ya, ini tadi saya melakukan setor tunai Rp.150.000,-, uangnya malah tidak masuk ke rekening saya?
CS : Ok Pak, boleh minta buku tabungannya Pak?
Saya : Pak, saya mau nyetor ke ATM Pak, ngapain juga saya bawa-bawa bukunya?
Baca juga: Cara Transfer ke Rekening BRI dengan ATM Link, Admin Gratis