Lihat ke Halaman Asli

Mufti Perak Malaysia Menolak Paham (agama) Wahabi

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Sebuah situs resmi Mufti Perak, Malaysia, memuat fatwa penolakan terhadap paham Wahabi. Dalam situs tersebut disebutkan bahwa aliran atau paham Wahabi dianggap bercanggah atau bertentangan dengan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Meski pengikut Wahabi bersembunyi dibalik mazhab Ahlussunah, tetapi para ulam dalam lembaga Mufti Perak Malaysia bisa melihat perbedaannya sehingga diharamkan keberadaannya di Perak Malaysia.

Saya kira ini merupakan kabar yang baik. Semoga negeri-negeri yang banyak dihuni umat Islam berani dengan tegas menolak paham Wahabi. Selain meresahkan dan mencoba menghancurkan Islam dari dalam. Mereka tak segan-segan menyebut kafir dan sesat kepada sesama Muslim yang berbeda dari segi fikih atau tafsir maupun dalam ilmu kalam.

Kaum Wahabi termasuk yang menolak shalawatan, ziarah kubur, perayaan Asyura, tahlilan, syukuran ulang tahun, Maulid Nabi, dan perayaan Islam lainnya yang tidak dicontohkan Rasulullah saw. Dengan dalih menegakan tauhid mereka menghujat Ahlussunah dan Ahlulbait. Bahkan, yang paling mengerikan ada di antara mereka yang menyebut Amirul Mukminin kepada Yazid bin Muawiyah yang merupakan raja zalim. Dia yang menjadi dalang dibalik pembantaian Ahlulbait, dalam hal ini Imam Husain (cucu Rasulullah saw) di Karbala, Irak, yang terjadi pada 10 Muharram 61 Hijriah.

Sejarah mengisahkan paham Wahabi berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab. Ia muncul awal abad Modern dengan semangat pembaruan Islam. Wahab adalah seorang lelaki yang dianggap ulama kemudian menyebarkan ajarannya di Arab Saudi dengan dukungan penguasa.Mereka menyesatkan kaum sufi dan menolak riyadhah sufi. Bahkan berani melakukan pembunuhan, meratakan kuburan para wali dan sahabat Nabi, bahkan mencoba menghancurkan kuburan Rasulullah saw.

Kekejaman Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubah di atas makam sahabat-sahabat Nabi yang berada di Ma’la (Mekkah), di Baqi’ dan Uhud (Madinah). Mereka meruntuhkan dan meratakan dengan tanah. Rumah tempat kelahiran Rasulullah saw pun tidak segan-segan dijadikan perpustakaan yang tidak pernah dibuka-buka dan di belakangnya berdekatan dengan toilet umum. Kaum Wahabi tidak pernah menghargai peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai perjuangan kaum Muslimin.

Di negeri kita ini kemarin-kemarin mereka menolak Asyura dan Seminar Persatuan Umat Islam. Mereka menggunakan bantuan preman. Mereka juga ada yang masuk dalam ranah pemerintahan melalui parpol yang mengatasnamakan Islam. Salah satu stasiun TV nasional pun pernah kecolongan dengan kaum Wahabi ini yang memasukan penghujatan terhadap Ahlulbait dan mazhab Syiah. Tidak hanya itu, tradisi Nahdlatul Ulama (NU) yang mengakar di masyarakat Indonesia pun disesatkan.

Dalam lancarkan aksinya mereka mengaku umat Islam mazhab Ahlussunah. Padahal, jelas-jelas hanya kedok dan ingin menghancurkan Islam dari dalam. Saya kira itu bagian dari propaganda Barat yang ingin menghancurkan umat Islam sehingga tidak punya kekuatan di dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline