Lihat ke Halaman Asli

Bersyukur Bertemu Bulan Ramadan: Sebuah Kenangan yang Bernilai

Diperbarui: 11 Maret 2024   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

warga melaksanakan doa bersama tanda rasa syukur bertemu bulan suci ramadah (DOKPRI)

Alhamdulilah, mesikpun menyambut bulan suci ramadan di tanah rantauan. Saya sangat bersyukur bisa menyambut bulan suci ramadan bersama warga Desa Rejai Kecamatan Bakung Serumpun Kabupaten Lingga.

Kegiatan menyambut bulan ramadan dengan melaksanakan doa bersama di Masjid. Bentuk  rasa syukur kepada Allah SWT, diberikan usia dan umur dapat bertemu dengan bulan Tarbiyah tahun ini.  Kendati setiap tahun, disaat awal bulan ramadan dirantauan. 

Masyarakat dari berbagai usia datang ke masjid dengan mengenakan pakaian adat kurung melayu. Selain datang untuk berdoa dan bersyukur menyambut bulan puasa, kami disini juga menyiapkan dan membawa makanan dan minuman dari rumah untuk dimakan bersama-sama setelah doa bersama.

Doa ini dipandu imam masjid, dikuti dengan hikmat. Tua, muda hingga anak-anak ikut berdoa dan menyambut bulan yang berkah. Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam. Sehingga ketika memasuki bulan Ramadan adalah memontum untuk memperbaiki diri.  Kita akan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, menahan diri dari makanan, minuman, dan perilaku yang dianggap buruk, serta meningkatkan ibadah, introspeksi diri, dan amal kebajikan. Ini adalah bulan yang penuh berkah, kesempatan untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, serta berbagi kebahagiaan dan kasih sayang dengan sesama. Semoga Ramadan kali ini memberikan manfaat spiritual dan keberkahan bagi kita semua.

Rasa syukur ini harus ditanam didalam hati.  Ramadan 1445 Hijriyah atau 2024 ini saya masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT bertemu bulan yang mulia. Rasa syukur yang tak terhingga dapat bertemu dengan bulan berkah dan ampunan ini. Tidak ada manusia tanpa cela dan khilaf, maka dibulan nan mulia, saya menandahkan tanggan mohon maaf lahir dan batin. 

Tentu, dapat bertemu di bulan yang berkah ini tandanya Allah SWT masih memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan lagi kepada sang maha besar yakni Allah SWT. Selama satu tahun perjalanan kita, tentu ada saja kesalahan baik ucapan dan tingkah laku kita bergaul. Baik di lingkungan kerja dan bermasyarakat.  

Bulan ramadan adalah bulan ampunan. Ini adalah kesempatan kita untuk beramal dan beribadah mendekatkan diri kepada yang maha besar. Bulan dan hari yang tepat untuk mengenal diri bahwa kita adalah makhluk ciptaan Allah SWT dan akan kembali kepadaNya. 

Saya sangat bersyukur diusia yang sudah memasuki ke 37 tahun ini, saya dapat lagi bertemu di bulan yang penuh berkah ini. Saya tahu bahwa hidup kita tidak selamannya abadi dan kekal. Ketika saban hari, bulan dan tahun satu persatu keluarga, sahabat dan tetangga yang telah dipangil terlebih dahulu. 

Setiap yang dipangil meninggalkan dunia ini selama-lamanya itu adalah pelajaran buat yang masih hidup. Pelajaran yang masih sehat. Pelajaran yang masih muda agar tidak terlena dengan usia dan bangga dengan apa yang telah kita dapatkan. Namun hal terpenting adalah memiliki rasa syukur bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah pemberian dari Allah SWT.

Ramadan adalah bulan Tarbiyah atau bulan pendidikan. Dibulan ini, umat islam selama satu bulan penuh berpuasa tidak makan dan minum dari saat fajar hingga pada saat terbenamnya matahari. Tarbiyah disini adalah melatih diri agar tahu diri dan tidak sombong kepada sesama manusia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline