Lihat ke Halaman Asli

Ambarukma Baharu

Diperbarui: 25 November 2020   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Laupala

Aku sebatang kayu yang terukir
Ditengah derasnya arus
Lapuk dari segala arah
Tak bisa menerjang
Aku seperti batu namun bukan batu
Aku seperti besi namun bukan besi
Aku seperti baja namun bukan baja
Keras dan tak peduli

Aku sebatang kayu yang terukir
Ditengah derasnya arus
Sampai ketika . . .
Aku bertemu seseorang
Pujaan dari negeri antah berantah
Dia berusaha menerjang kuatnya cittaku terhadap dunia
Namun kuatnya diriku telah membuat ia tersiksa
Tapi ia terus bergema

Aku sebatang kayu yang terukir
Ditengah derasnya arus
Yatita tak pernah lepas darinya
Entah apa yang berada didalam benaknya
Rudira pun tak berhenti dilema
Hingga disatu terjangan nala ku terpikat olehnya
Satya akan terus berwikrama
Sampai maut memisahkan kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline