Oleh: A Syaifudin S
Seorang buruh memuja-muja Rajanya di telapak kakinya
Harta karun yang ia punya tak tahu dari mana asalnya
Yang dikenal bukan gunung, samudra, isi dan semesta
Dirasa ia seorang pencipta yang mengendalikan semuanya
Seorang buruh telapak tangannya bertempelan
Kepala meredup kepada atasan
Taat dan tunduk untuk bertahan
Mengisi beras di lemari rumahan
Sampai lupa dengan jalan pulang