Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Mengoptimalkan Potensi Talenta Muda Melalui Strategi Manajemen Waktu

Diperbarui: 8 Juni 2024   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Mash Moshem Indonesia https://mashmoshem.co.id/strategi-(dimodifikasi)

Mengoptimalkan Potensi Talenta Muda Melalui Strategi Manajemen Waktu: Menyusun Skala Prioritas di Era Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia di ambang era bonus demografi pada tahun 2030, ketika jumlah penduduk usia produktif mencapai puncaknya. Untuk memanfaatkan peluang ini, talenta muda perlu dibekali dengan keterampilan manajemen waktu yang baik. Menyusun skala prioritas adalah salah satu strategi penting yang membantu mereka mengelola waktu dengan efisien, memungkinkan mereka untuk membedakan antara tugas yang mendesak dan penting dengan yang kurang mendesak. Dengan pendekatan ini, mereka dapat mengalokasikan waktu secara optimal untuk setiap aktivitas, meningkatkan produktivitas, dan mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam tulisan ini, akan dibahas bagaimana menyusun skala prioritas dapat meningkatkan potensi talenta muda di era bonus demografi. Untuk lebih jelasnya, mari Kita breakdown, satu persatu:   

Pertama:  Identifikasi Tugas Mendesak dan Penting; Langkah pertama dalam menyusun skala prioritas adalah mengidentifikasi tugas-tugas yang mendesak dan penting. Mendesak berarti membutuhkan perhatian segera, sementara penting berarti memiliki dampak signifikan terhadap tujuan jangka panjang. Talenta muda harus belajar untuk memprioritaskan tugas yang memenuhi kedua kriteria ini. Misalnya, menyelesaikan proyek utama dengan tenggat waktu dekat harus diprioritaskan dibandingkan tugas-tugas rutin yang tidak memiliki batas waktu ketat. Dengan fokus pada tugas-tugas mendesak dan penting, mereka dapat menghindari stres akibat penundaan dan memastikan bahwa mereka selalu berada di jalur yang benar menuju pencapaian tujuan.

Kedua:  Menggunakan Matriks Prioritas; Menggunakan alat seperti Matriks Prioritas (atau Matriks Eisenhower) dapat membantu talenta muda mengelompokkan tugas berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi. Matriks ini membagi tugas menjadi empat kategori: mendesak dan penting, penting tapi tidak mendesak, mendesak tapi tidak penting, dan tidak mendesak serta tidak penting. Dengan menempatkan tugas-tugas ke dalam kategori yang sesuai, talenta muda dapat lebih mudah memutuskan mana yang harus dilakukan segera, mana yang bisa direncanakan untuk nanti, mana yang bisa didelegasikan, dan mana yang bisa diabaikan. Misalnya, seorang profesional muda dapat menggunakan matriks ini untuk menentukan bahwa menghadiri rapat penting adalah prioritas tinggi, sementara menjawab email rutin bisa ditunda hingga tugas yang lebih mendesak selesai.

Ketiga: Evaluasi dan Penyesuaian Skala Prioritas Secara Berkala; Menyusun skala prioritas bukanlah tugas sekali jadi; ini memerlukan evaluasi dan penyesuaian berkala. Kondisi dan kebutuhan dapat berubah, sehingga penting bagi talenta muda untuk secara rutin mengevaluasi prioritas mereka dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Misalnya, proyek baru yang tiba-tiba muncul dengan tenggat waktu ketat mungkin perlu diprioritaskan di atas tugas lain yang sebelumnya dianggap penting. Dengan rutin mengevaluasi skala prioritas, talenta muda dapat memastikan bahwa mereka selalu fokus pada tugas-tugas yang benar-benar penting dan relevan dengan tujuan mereka, serta mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Menyusun skala prioritas merupakan strategi manajemen waktu yang krusial untuk mempersiapkan talenta muda menghadapi era bonus demografi 2030. Dengan mengidentifikasi tugas yang mendesak dan penting, menggunakan alat seperti Matriks Prioritas, dan melakukan evaluasi serta penyesuaian secara berkala, talenta muda dapat mengelola waktu mereka dengan lebih efisien. Pendekatan ini tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk berkontribusi secara optimal dalam pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan. Wallahu A'lam.

Penerapan strategi ini harus menjadi bagian integral dari pendidikan dan pelatihan talenta muda di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline