Mengenal Diri: Kunci Peningkatan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030
Oleh: Ahmad Rusdiana
Indonesia sedang berada di ambang era bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Era ini menawarkan peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial bangsa.
Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, generasi muda perlu mengenal diri mereka sendiri secara mendalam. Pemahaman terhadap diri sendiri merupakan mediator antara hubungan antara manusia dengan dunianya. Suatu pengalaman bisa berdampak negatif, netral, ataupun positif sebagiannya dijembatani oleh pemahamamnya terhadap dirinya sendiri.
Allah SWT pun menunjukkan bahwa orang yang menganggap dirinya rendah cenderung mudah sedih dan lemah dalam bersikap, Fiman-Nya: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman (QS. Ali-'Imran:[3]: 139). Pemahaman diri merupakan penilaian yang bersifat subjektif dan personal.
Setiap orang memiliki pemahaman yang unik dan berbeda-beda mengenai dirinya sendiri. Mengacu pada pemikiran Muhammad Ali Shomali dalam bukunya "Mengenal Diri: Tuntunan Islam dalam Memahami Jiwa, Watak, dan Kepribadian Anda," terdapat enam manfaat penting dari mengenal diri yang dapat menjadi landasan bagi pengembangan talenta muda Indonesia. Untuk lebih jelasnya Mari Kita breakdown, satu persatu:
Pertama: Mengenal Kemampuan dan Bakat Pribadi Manfaat pertama dari mengenal diri adalah memungkinkan seseorang untuk mengenali kemampuan dan bakat pribadinya.
Talenta muda Indonesia yang mampu memahami kekuatan dan kelemahannya sendiri akan lebih mudah mengembangkan potensi maksimal mereka. Dengan mengetahui bakat yang dimiliki, mereka dapat memilih bidang studi dan karier yang sesuai, sehingga dapat berkontribusi secara optimal dalam masyarakat.
Kedua: Menyadari Nilai Diri sebagai Ciptaan Tuhan yang Berharga Seorang mukmin yang memahami bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan yang sangat berharga akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kesadaran ini mendorong generasi muda untuk tidak meremehkan diri sendiri dan selalu berusaha meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dalam konteks bonus demografi, rasa nilai diri yang tinggi akan memotivasi talenta muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif terhadap pembangunan bangsa. Ketiga: Memahami Dualitas Jasad dan Ruh Manusia terdiri dari jasad dan ruh, dengan ruh yang dianggap lebih penting dalam literatur sufistik. Mengenal diri berarti memahami pentingnya keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual. Generasi muda yang mengerti ini akan lebih bijak dalam menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, yang merupakan kunci untuk menjadi tenaga kerja produktif dan inovatif.