Mengambil Pelajaran dari Politik Progresif Budi Utomo: Inspirasi untuk Membangun Politik Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
Oleh: Ahmad Rusdiana
Budi Utomo, organisasi pemuda pertama di Indonesia yang didirikan pada 20 Mei 1908, memainkan peran penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, Budi Utomo mulai terlibat lebih dalam dalam kancah politik.
Melalui serangkaian kegiatan politik yang progresif, Budi Utomo tidak hanya berusaha melindungi kepentingan bangsa dari ancaman luar, tetapi juga mempersiapkan landasan bagi keterlibatan aktif dalam pemerintahan kolonial. Kegiatan politik ini bisa menjadi inspirasi bagi upaya membangun talenta muda menuju Indonesia Emas 2045, terutama dalam bidang politik pendidikan. Diantaranya:
Pertama: Melancarkan isu politik, bahwa mempertahankan diri lebih penting dari serangan bangsa lain; Budi Utomo menekankan pentingnya pertahanan nasional sebagai prioritas. Dalam konteks politik pendidikan saat ini, ini mengajarkan kita tentang pentingnya pendidikan bela negara dan kesadaran akan keamanan nasional.
Dengan demikian, generasi muda dapat dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya menjaga kedaulatan dan keamanan negara, yang merupakan fondasi untuk membangun masa depan bangsa.
Kedua: Mendukung gagasan wajib militer bagi bangsa Indonesia; Dukungan Budi Utomo terhadap wajib militer menekankan pentingnya disiplin, keberanian, dan rasa tanggung jawab di kalangan pemuda.
Dalam upaya membangun talenta muda untuk Indonesia Emas 2045, prinsip ini dapat diadaptasi melalui pendidikan karakter yang kuat. Pendidikan yang menekankan disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab sosial akan mencetak generasi yang siap berkontribusi secara maksimal dalam berbagai bidang, termasuk politik dan pemerintahan.
Ketiga: Mengirim Komite Indie Weerbar ke Belanda guna memperkuat pertahanan Hindia; Langkah ini menunjukkan pentingnya diplomasi dan hubungan internasional.
Untuk membangun talenta muda yang kompetitif secara global, pendidikan saat ini harus menekankan pentingnya memahami dinamika internasional dan keterampilan diplomasi.