Mengenal Latar Belakang Lahirnya Era Society 5.0 dan Dampaknya terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka menuju Indonesia Emas 2045
Oleh: Ahmad Rusdiana
Dewasa ini, perkembangan teknologi bertumbuh dengan sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga muncul banyaknya inovasi yang begitu canggih. Teknologi memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Misalnya, untuk berinteraksi, mendapatkan informasi, belajar, bertransaksi dan berbagai kegiatan lain semuanya memakai produk-produk tekologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia, pekerjaan yang sebelumnya menuntut kekuatan fisik, kini bisa dikerjakan oleh bantuan perangkat mesin-mesin otomatis. Mengiringi perkembangan teknologi, pada tahun 2016, Kabinet Jepang dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 mengusulkan sebuah inisiatif yang disebut "Masyarakat 5.0" atau "Society 5.0". Dilansir dari laman resmi CAO Japan, society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permaalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0.
Era Society 5.0 muncul sebagai respon terhadap keterbatasan dan tantangan yang dihadapi oleh Revolusi Industri 4.0. Diperkenalkan oleh Jepang pada tahun 2017, Society 5.0 bertujuan untuk menyelaraskan teknologi canggih seperti AI dan IoT dengan kecerdasan manusia untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan berkelanjutan. Fokusnya tidak hanya pada efisiensi ekonomi tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan sosial. Revolusi ini mengakui bahwa teknologi dan manusia dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar, termasuk dalam sektor pendidikan. Dampak Society 5.0 terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka,
Pertama: Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas dalam Pembelajaran Society 5.0 mendorong penggunaan AI dan analisis data untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran. Guru dapat menggunakan teknologi ini untuk mengotomatiskan tugas-tugas administratif, memberikan umpan balik yang cepat, dan menyesuaikan materi pelajaran berdasarkan kebutuhan individu siswa. Implementasi Kurikulum Merdeka dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan pembelajaran yang lebih adaptif dan personal.
Kedua: Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Layanan Pendidikan Teknologi canggih memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Dengan sumber daya digital yang tersedia, guru dapat mengakses materi pendidikan yang lebih beragam dan inovatif. Ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman. Guru dapat menggunakan teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan menarik.
Ketiga: Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran Society 5.0 memungkinkan fleksibilitas dalam pembelajaran, yang sangat penting dalam implementasi Merdeka Belajar. Guru dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Misalnya, penggunaan platform pembelajaran daring memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri, sementara guru dapat memberikan bimbingan yang lebih personal dan mendalam.
Keempat: Peningkatan Keselamatan dan Kesejahteraan di Sekolah Dengan teknologi canggih, keselamatan dan kesejahteraan di lingkungan sekolah dapat ditingkatkan. Penggunaan sistem keamanan berbasis AI dan teknologi pemantauan kesehatan dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan sehat. Hal ini mendukung Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pentingnya kesehatan dan keselamatan siswa sebagai bagian dari proses belajar.
Kelima: Keberlanjutan dalam Pendidikan Society 5.0 berfokus pada keberlanjutan, yang dapat diterapkan dalam pendidikan melalui penggunaan teknologi hijau dan praktik ramah lingkungan di sekolah. Kurikulum Merdeka dapat mengintegrasikan pendidikan lingkungan dan keberlanjutan dalam materi pelajaran, mendorong siswa untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan.
Keenam; Peningkatan Daya Saing Global Siswa Dengan teknologi canggih dan metode pengajaran yang inovatif, siswa dapat dipersiapkan untuk bersaing di pasar global. Kurikulum Merdeka yang fleksibel memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Ini penting untuk menciptakan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.