Keterampilan Guru Profesional dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka: Menjawab Tantangan Era Digital dengan Efektif
Oleh: Ahmad Rusdiana
Pendidikan bermutu tentu tidak bisa terlepas dari kurikulum yang digunakan dalam satuan pendidikan karena kurikulum merupakan suatu alat (tools) yang menentukan dalam merealisasikan tercapainya tujuan pendidikan tersebut.
Tetapi kalau diartikan secara luas, kurikulum merupakan alat yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Sehingga perubahan kurikulum seyogyanya harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dalam artian perubahan kurikulum tersebut diharapkan tidak akan mengganggu proses pendidikan itu sendiri.
Perubahan kurikulum akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam berbagai hal, misalnya dari sisi perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, penilaian dan evaluasi. Perubahan kurikulum dilakukan pada dasarnya dalam rangka menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang selama ini terjadi dalam pelaksanaan kurikulum itu, disamping tentunya dalam memenuhi tuntutan perubahan zaman.
Menjadi seorang guru baru adalah tantangan besar. Meskipun telah mengambil jurusan pendidikan dan meraih gelar pendidikan, tetapi menjadi guru nyata adalah sesuatu yang berbeda.
Tantangan yang dihadapi oleh guru di era digital, terutama dalam konteks revolusi industri 4.0, memang sangat signifikan. Dalam menghadapi tantangan tersebut, ada beberapa titah yang dapat diterapkan oleh guru profesional dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar:
Pertama: Menguasai Teknologi Digital: Guru harus memahami dan menguasai teknologi digital karena itu merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari generasi milenial, yang merupakan peserta didik mereka. Tidak bisa mengoperasikan komputer atau teknologi digital lainnya dapat menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Guru harus aktif dalam meningkatkan literasi digital mereka agar dapat memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan era saat ini.
Kedua: Menerapkan Metode Pengajaran yang Relevan: Guru harus mampu mengatasi penyakit TBC (Tidak Bisa Computer) dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Penggunaan media digital, aplikasi pembelajaran, dan platform daring dapat meningkatkan keterlibatan dan minat peserta didik dalam pembelajaran. Guru harus kreatif dalam merancang pembelajaran yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik di era digital ini.
Ketiga: Manajemen Kelas yang Efektif: Guru perlu mengatasi problem pengelolaan kelas dengan pendekatan yang tepat. Hal ini melibatkan pembentukan iklim kelas yang kondusif, penerapan aturan yang jelas dan konsisten, serta strategi pengelolaan perilaku yang efektif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, guru juga perlu memberikan ruang lebih bagi peserta didik untuk mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri, dengan tetap memberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan.