Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Dalam Barisan Doa dan Tetesan Peluh

Diperbarui: 22 Oktober 2024   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (foto: berdikarionline)/alif.id


Di halaman pesantren yang sunyi,  
Terlihat langkah-langkah para pejuang hati,  
Kiai memimpin dengan sorot mata penuh arti,  
Santri berbaris, menyerahkan diri pada takdir yang pasti.

Pedang tak diayunkan, namun hati yang kuat,  
Melawan penjajah dengan iman yang lekat,  
Dalam pakaian sederhana, baju kebesaran nurani,  
Bambu runcing tak gentar di tangan sang santri.

Tak ada gemuruh meriam, hanya dzikir di udara,  
Tiap lafaz doa adalah peluru yang memusnahkan rasa nista,  
Kiai memeluk satu per satu, memberi restu,  
Seolah mengatakan, "Kalianlah cahaya bangsa yang bersatu."

Mereka tak takut mati, sebab hidup di akhirat kekal,  
Di sini, tanah yang subur adalah panggilan amal,  
Di desa yang terjaga oleh sejarah dan luka,  
Mereka berdiri, menghadap surga tanpa ragu di dada.

Selamat Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad

22 Oktober 1945/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline