Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke pada usia muda, dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena pembuluh darah yang tersumbat (ischemic stroke) atau pecah (hemorrhagic stroke). Kedua jenis stroke ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan berdampak negatif pada fungsi tubuh.
1. Penyebab Stroke pada Usia Muda
Walaupun stroke umumnya lebih sering terjadi pada orang lanjut usia (di atas 60 tahun), angka kejadian stroke pada anak muda (20 hingga 45 tahun) juga semakin meningkat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stroke pada usia muda antara lain:
a. Faktor Kesehatan
- Hipertensi, Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko terjadinya stroke.
- Diabetes, Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
- Penyakit Jantung, Kelainan jantung seperti atrial fibrillation dapat menyebabkan pembekuan darah yang berisiko menyebabkan stroke.
b. Gaya Hidup Buruk
- Merokok, Kebiasaan merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan, Minum alkohol dalam jumlah besar dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan meningkatkan risiko stroke.
- Kurangnya Aktivitas Fisik, Gaya hidup sedentari berkontribusi pada faktor risiko seperti obesitas dan hipertensi.
- Pola Makan Tidak Sehat, Diet tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Golongan Darah A dan Risiko Stroke
Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan golongan darah A memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami stroke di usia muda. Meskipun mekanisme pasti di balik hal ini belum sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah dapat mempengaruhi proses pembekuan darah dan peradangan, yang keduanya berkontribusi pada risiko stroke.
Dengan meningkatnya angka kejadian stroke pada usia muda, penting untuk menyadari faktor risiko yang ada, terutama bagi mereka dengan golongan darah A. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, dan memeriksakan kesehatan secara berkala, dapat membantu mengurangi risiko stroke. Selain itu, kesadaran dan edukasi tentang risiko ini perlu ditingkatkan, terutama di kalangan anak muda, agar mereka dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Golongan Darah Berisiko Stroke
Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Maryland University pada tahun 2022 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara golongan darah A dan risiko stroke dini. Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data dari 48 penelitian genetik yang berfokus pada stroke iskemik, melibatkan sekitar 17.000 orang dewasa berusia antara 18 hingga 59 tahun yang telah mengalami stroke, serta hampir 600.000 orang sebagai kelompok kontrol yang tidak menderita stroke.
1. Temuan Utama dari Penelitian