Minum kopi di malam hari bisa memberikan efek yang berbeda pada setiap orang, tergantung pada sensitivitas mereka terhadap kafein. Menurut ahli diet Anthony DiMarino, RD, LD, beberapa orang bisa minum kopi di malam hari tanpa mengalami masalah tidur. Mereka mungkin masih dapat tidur nyenyak meskipun telah mengonsumsi kafein beberapa jam sebelumnya.
Namun, orang yang lebih sensitif terhadap kafein biasanya mengalami efek sebaliknya. Kafein bisa memicu rasa gelisah dan membuat mereka sulit tertidur. Ini karena kafein merupakan stimulan yang mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan, dan memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk terlelap.
Jadi, bagi yang sensitif terhadap kafein, minum kopi di malam hari bisa mengganggu siklus tidur dan menyebabkan insomnia atau kualitas tidur yang buruk. Sebaliknya, bagi mereka yang kurang sensitif, kopi mungkin tidak terlalu berpengaruh pada tidur mereka.
Risiko Minum Kopi di Malam Hari
Risiko utama minum kopi larut malam adalah terganggunya kualitas tidur, yang bisa berujung pada insomnia. Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang kesulitan untuk tertidur atau tetap tidur, dan sering terjadi beberapa malam dalam seminggu. Minum kopi di malam hari dapat memperburuk kondisi ini, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.
Menurut laman Cleveland Clinic, konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan sepanjang hari atau menjelang waktu tidur dapat memperparah insomnia. Bahkan jika seseorang tidak merasa langsung terpengaruh oleh kopi, efek kafein pada tubuh bisa mengganggu siklus tidur.
Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein empat jam sebelum tidur mungkin tidak berdampak pada kualitas tidur. Namun, ahli diet Anthony DiMarino, RD, LD, menyoroti bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan. Para peneliti hanya mengandalkan jurnal tidur dan data dari smartwatch, yang hanya digunakan oleh kelompok demografi tertentu. Selain itu, penelitian tersebut tidak memperhitungkan secara detail jumlah kafein yang dikonsumsi atau jenis kopi yang diminum oleh para peserta, yang dapat mempengaruhi hasilnya.
Oleh karena itu, DiMarino menyarankan untuk tidak terlalu menggantungkan diri pada temuan penelitian ini secara mutlak, karena faktor-faktor penting yang berpengaruh belum sepenuhnya dipertimbangkan. Setiap orang mungkin merasakan dampak kafein secara berbeda, jadi memahami reaksi tubuh terhadap kafein adalah kunci untuk menjaga kualitas tidur.
Efek Negatif
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine tahun 2013, mengonsumsi 400 mg kafein mendekati waktu tidur, atau bahkan 3 hingga 6 jam sebelumnya, dapat berdampak buruk pada kualitas tidur. Kafein yang masih aktif dalam tubuh selama periode tersebut dapat mengganggu proses tidur alami.