Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

Mahasiswa dan Guru PAUD

Mitos atau Fakta: Pola Makan Sehat Mahal? Mengurai Pengalaman Food Combining

Diperbarui: 10 Juli 2024   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest.com/eatingwell.

Pola makan sehat memang menjadi tujuan banyak orang di era modern ini. Ada anggapan umum bahwa makan sehat itu mahal, namun sebenarnya bisa disiasati dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menerapkan konsep food combining.

Food combining atau kombinasi makanan adalah praktik mengonsumsi makanan dengan cara menggabungkan jenis-jenis makanan tertentu agar pencernaan berjalan lebih efisien dan nutrisi dari makanan dapat terserap dengan baik oleh tubuh. Konsep ini menekankan bahwa menggabungkan jenis makanan yang tepat dapat membantu meningkatkan pencernaan, mencegah terjadinya gangguan pencernaan seperti kembung atau gas, serta mendukung penyerapan nutrisi yang optimal.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip utama dalam food combining:

  • Memisahkan protein dan karbohidrat: Makanan tinggi protein seperti daging, ikan, atau telur sebaiknya tidak dicampur langsung dengan makanan tinggi karbohidrat seperti nasi atau roti. Ini karena pencernaan protein dan karbohidrat membutuhkan kondisi yang berbeda di dalam lambung.
  • Memisahkan protein dan lemak: Konsumsi protein dengan lemak, seperti mengonsumsi daging bersama dengan minyak zaitun atau alpukat, dapat membantu lambung untuk mencerna dengan lebih baik.
  • Buah sebaiknya dikonsumsi secara terpisah: Buah-buahan mengandung enzim yang mempercepat pencernaan. Mengonsumsi buah-buahan sebagai pencuci mulut atau di antara waktu makan utama dapat membantu tubuh untuk mencerna dengan lebih baik.
  • Hindari mengombinasikan protein hewani dengan protein nabati: Protein hewani (seperti daging, ikan) dan protein nabati (seperti kacang-kacangan, tahu) sebaiknya tidak dicampur karena memiliki kecepatan pencernaan yang berbeda.
  • Perhatikan waktu antara makanan: Memberi jeda yang cukup antara satu jenis makanan dengan jenis makanan lainnya dapat membantu tubuh untuk mencerna dengan lebih efisien.

Penerapan food combining dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu dan kesehatan masing-masing orang. Meskipun terdengar kompleks, menerapkan prinsip-prinsip food combining sebenarnya dapat menjadi solusi yang hemat biaya, karena dapat mengurangi kemungkinan gangguan pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini pada akhirnya dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang.

Dengan menggabungkan pengetahuan ilmiah tentang nutrisi dan prinsip-prinsip food combining, seseorang dapat memanfaatkan potensi makanan untuk mendukung kesehatan secara efektif tanpa harus mengorbankan banyak biaya.

Benarkah Pola Makan Sehat Mahal? 

Pinterest.com/officialdetikcom 

Anggapan bahwa pola makan sehat itu mahal sering kali disebabkan oleh fokus pada bahan makanan "impor" atau "organik" yang memang harganya lebih tinggi. Padahal, kunci dari pola makan sehat terletak pada keseimbangan dan variasi. Kita bisa memanfaatkan bahan makanan lokal dan musiman yang tidak kalah bernutrisi dan harganya lebih terjangkau. Kreativitas dalam mengolah bahan makanan lokal juga sangat penting.

1. Bahan Makanan Lokal dan Musiman

a. Singkong

Singkong adalah salah satu bahan makanan lokal yang sangat kaya akan karbohidrat dan serat. Berikut adalah beberapa cara mengolah singkong menjadi hidangan lezat dan bergizi:

  • Rebus atau Kukus: Singkong yang direbus atau dikukus bisa menjadi sumber karbohidrat pengganti nasi. Cukup tambahkan sedikit garam dan santap dengan lauk pauk.
  • Pergedel Singkong: Parut singkong yang sudah dikukus, campur dengan bumbu seperti bawang putih, daun bawang, dan telur, lalu goreng hingga kecokelatan.
  • Singkong Keju: Singkong yang sudah digoreng kemudian diberi taburan keju parut bisa menjadi camilan sehat dan nikmat.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline