Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Dilema Uji Coba One Way di Ponorogo: Antara Kebutuhan dan Ketidaknyamanan

Diperbarui: 1 Maret 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(SUGENG DWI N./JAWA POS RADAR PONOROGO)/radarmadiun.jawapos.com

Uji coba sistem satu arah di Ponorogo menimbulkan polemik di antara penduduk setempat. Sebagian berpendapat bahwa kebijakan tersebut dapat mengurangi kemacetan dan memperbaiki tampilan kota. Namun, di sisi lain, banyak warga yang mengeluhkan ketidaknyamanan serta potensi bahaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaannya. 

Pendukung kebijakan ini berpendapat bahwa dengan menerapkan sistem satu arah, lalu lintas menjadi lebih teratur dan lancar, mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di jalan-jalan utama kota. Selain itu, estetika kota juga dapat meningkat karena pengaturan lalu lintas yang lebih baik memungkinkan ruang lebih banyak untuk penghijauan dan penataan infrastruktur kota yang lebih baik.

Namun, banyak warga yang menentang kebijakan tersebut dengan alasan mengalami ketidaknyamanan dalam mobilitas mereka. Sistem satu arah dapat memperpanjang waktu perjalanan karena kendaraan harus mengikuti rute yang lebih panjang untuk mencapai tujuan mereka. 

Selain itu, beberapa warga juga mengkhawatirkan potensi bahaya yang mungkin timbul, seperti peningkatan kecelakaan lalu lintas karena adanya kebingungan pengemudi yang tidak terbiasa dengan sistem baru ini. 

Dengan demikian, uji coba sistem satu arah di Ponorogo menuai pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan secara matang oleh pihak berwenang sebelum mengambil keputusan final terkait penerapannya. Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak positif dan negatif dari kebijakan ini untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat secara keseluruhan tetap terpenuhi.

sinyalponorogo.com

Bupati Sugiri Sancoko, walaupun telah meminta maaf atas dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat, tetap bersikeras untuk meneruskan uji coba sistem satu arah dengan beberapa penyesuaian. 

"Namanya uji coba, saya memohon maaf kepada semua masyarakat yang barangkali menjadi korban dari perubahan dari 2 arus jadi 1 arus. Tapi butuh pembiasaan," kata Sugiri Sancoko.

Jalan Sultan Agung yang sebelumnya diatur satu arah ke arah selatan akan diubah menjadi satu arah ke arah utara, sementara Jalan HOS Cokroaminoto akan dikembalikan ke kebijakan semula, yaitu satu arah ke arah selatan. Keputusan ini diambil sebagai respons atas masukan dan keluhan yang diterima dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan sistem satu arah. 

Meskipun ada pengakuan akan dampak negatif yang telah dirasakan, pihak berwenang tetap percaya bahwa dengan penyesuaian ini, beberapa masalah dapat diatasi dan efek positif dari kebijakan ini dapat lebih dirasakan.

"Kalaupun harus seperti itu dipertahankan atau dibalik misalnya Sultan Agung ke utara, bundaran (Jalan KH Ahmad Dahlan) ke barat. Monggo dipikirkan," ujar Sugiri, Bupati Ponorogo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline