Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Harga Beras Melonjak, Saatnya Mencari Alternatif Karbohidrat?

Diperbarui: 21 Februari 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga beras melonjak.--Freepik/linggaupos.disway.id

Harga beras di Madiun memang mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras medium di Kabupaten Madiun pada tanggal 14 Februari 2024 sampai 20 Februari 2024 meningkat dari Rp 17.000 menjadi Rp 17.500 per kilogram. Lonjakan harga ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam periode tersebut. Fenomena kenaikan harga beras bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti produksi beras yang terbatas, permintaan yang tinggi, atau faktor eksternal seperti cuaca yang tidak mendukung pertumbuhan tanaman padi. 

Peningkatan harga beras ini tentu akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Masyarakat perlu mengatur pengeluaran dan mencari solusi alternatif untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan dalam situasi harga beras yang meningkat. Pemerintah juga perlu memperhatikan kondisi ini dan mencari strategi untuk menjaga stabilitas harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat luas.

Kenaikan harga beras ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 

1. Musim hujan menyebabkan terjadinya penundaan panen padi. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh curah hujan yang berlebihan atau intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan ladang padi tergenang air dan sulit diakses untuk proses panen. Penundaan panen ini dapat mengganggu jadwal panen yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga memperpanjang masa tunggu hingga panen dapat dilakukan. Dampak dari penundaan panen padi ini dapat beragam, seperti keterlambatan pasokan beras ke pasar, peningkatan harga beras, dan ketidakpastian pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

Selain itu, petani juga dapat mengalami kerugian karena potensi kerusakan pada tanaman padi yang tergenang air terlalu lama, serta kemungkinan kerugian akibat penurunan kualitas hasil panen. Oleh karena itu, musim hujan yang berkepanjangan perlu menjadi perhatian bagi para petani dan pemerintah dalam merencanakan strategi mitigasi risiko untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap produksi padi dan ketersediaan beras di pasar.

2. Terjadi peningkatan permintaan beras. Fenomena ini menandakan adanya peningkatan dalam jumlah atau intensitas permintaan terhadap beras oleh masyarakat atau pihak-pihak lainnya. Penyebab peningkatan permintaan bisa bervariasi, mulai dari faktor musiman seperti perayaan atau festival yang memicu peningkatan konsumsi beras, hingga faktor ekonomi seperti peningkatan pendapatan yang memungkinkan masyarakat untuk mengonsumsi lebih banyak beras. Selain itu, perubahan pola konsumsi masyarakat juga dapat berperan dalam meningkatkan permintaan beras, misalnya perubahan menu makanan atau gaya hidup yang lebih memilih makanan pokok berbasis beras. 

Dampak dari peningkatan permintaan beras ini bisa mencakup lonjakan harga beras di pasar, peningkatan produksi beras untuk memenuhi kebutuhan, serta pergeseran dalam alokasi sumber daya untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Peningkatan permintaan beras perlu menjadi perhatian bagi pihak terkait, termasuk petani, pedagang, dan pemerintah, agar dapat merespons dengan tepat guna menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara berkelanjutan.

3. Terjadi peningkatan biaya produksi. Situasi ini menandakan adanya kenaikan dalam pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau layanan. Peningkatan biaya produksi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga bahan baku, lonjakan harga tenaga kerja, atau peningkatan biaya operasional yang diperlukan dalam proses produksi. Misalnya, kenaikan harga bahan bakar minyak dapat menyebabkan naiknya biaya transportasi untuk mengangkut bahan baku atau produk jadi, sedangkan kenaikan upah minimum dapat mempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan. 

Dampak dari peningkatan biaya produksi ini bisa beragam, seperti peningkatan harga jual produk, penurunan margin keuntungan, atau bahkan pengurangan produksi jika biaya yang dikeluarkan tidak dapat terpenuhi oleh pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Oleh karena itu, peningkatan biaya produksi perlu dikelola dengan bijaksana oleh pengusaha atau produsen, dengan mencari strategi efisiensi dalam penggunaan sumber daya atau mungkin menyesuaikan harga jual produk untuk tetap menjaga profitabilitas bisnis.

rimanews.id

Kenaikan harga beras ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan rendah. Situasi ini menyebabkan kecemasan dan kegelisahan karena harga beras yang naik dapat mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Masyarakat dengan pendapatan terbatas mungkin merasa terbebani oleh kenaikan biaya hidup, yang dapat mengganggu stabilitas keuangan keluarga dan memaksa mereka untuk mengorbankan pengeluaran lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline