Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

Mahasiswa dan Guru PAUD

Anies Baswedan Diberitakan dalam Laporan Polisi Terkait Penggunaan Singkatan AMIN

Diperbarui: 23 Desember 2023   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest.com/jpradarbali 

Paslon nomor 01, Anies Baswedan, yang merupakan calon presiden dengan nomor urut satu. Beliau dilaporkan kepada Basrkrim Polri. Mereka menduga Anies melakukan tindakan yang merendahkan agama dalam kampanyenya karena menggunakan singkatan AMIN.

Laporan tersebut disampaikan oleh Forum Mahasiswa Dakwah Indonesia pada hari Jumat pada tanggal 22, Desember 2023.

AMIN, yang merupakan singkatan untuk pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dikonfirmasi telah digunakan dalam konteks ini.

"Jelas bahwa dijelaskan dalam hadits-hadits bahwasanya penggunaan kata Amin ini adalah penggunaan kata suci, penggunaan harapan kita terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa," ujaran tersebut dilontarkan oleh Umar Segala, Koordinator Dakwah Kampus Indonesia, seperti yang dilaporkan pada hari Sabtu pada tanggal 23, Desember 2023.

Umar menyatakan bahwa kata "AMIN" juga memiliki konotasi serupa dalam agama-agama lain di Indonesia. Pendapatnya adalah bahwa Anies telah terlibat dalam politisasi agama dengan menggunakan akronim "AMIN."

"Ini adalah sebuah politisasi yang sangat tidak berguna. Politisasi rendah, bahwasanya politisasi agama masih dilakukan untuk mendapatkan suatu kepentingan publik di era demokrasi ini," pendapatnya lebih lanjut dijelaskan dengan tegas.

Di samping singkatan tersebut, Umar juga menyoroti tindakan Anies dalam sebuah podcast bersama Ustad Abdul Somad atau biasanya dipanggil UAS yang membahas tentang tahiyat dengan menggunakan gerakan dua jari. Meskipun, sebagaimana diketahui, gerakan dalam salat hanya melibatkan satu jari, yaitu telunjuk.

"Bahwasanya Anies Baswedan telah mempermainkan gerakan salat. Beliau menunjukkan nomor 2, tapi dalam artian yang dijelaskan oleh beliau itu gerakan salat," kata Umar dengan tegas.

Mengenai hal tersebut, dia mengungkapkan harapannya agar Polri segera menindaklanjuti kasus tersebut, sehingga dapat mencegah timbulnya gesekan horizontal di kalangan masyarakat. Dia menegaskan bahwa Pemilu harus dijalankan dengan transparan, adil, damai, teratur, dan berintegritas.

"Tidak boleh ada capres yang menghalalkan cara untuk meraih simpati dan kemenangan,"ujar Umar.

Pinterest.com/jawaposcom 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline