Lihat ke Halaman Asli

Ahmad

Pengajar

Dosen UM Kembangkan Evaluasi Online Seamless Learning di Masa Pademi Covid-19

Diperbarui: 29 November 2020   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Pademi Covid-19 menjadi momok bagi pembelajaran di negeri ini, mulai penutupan sekolah sampai akses pembelajaran yang berubah dari luring menjadi daring, konsep pembelajaran yang berubah drastis inilah menjadikan para guru kesulitan dalam beradaptasi dengan kondisi saat ini. 

Pemerintah secara langsung melalui Menteri Pendidikan menyampaikan agar proses pembelajaran dilakukan secara maksimal dan bertahap, mulai proses pembelajaran, pendampingan belajar sampai proses evaluasi/ujian secara daring. Himbauan ini menjadikan dilematis guru untuk mau tidak mau mengahadapi pademi covid-19 secara profesional.

Perguruan tinggi sebagai sarana transfer knowladge memberikan solusi untuk meningkatkan efektifitas dan fleksibilitas proses pembelajaran dengan memberikan pelatihan terkait evaluasi online yang bisa diakses siswa dengan mudah, tanpa membebani kuota internet dan transparan. 

Konsep seamless learning yang disampaikan ketua pengabdian masyarakat dana PNPB UM Gres Dyah Kusuma Ningrum menyampaikan bahwa konsep evaluasi online berbasis seamless learning berkaitan dengan evaluasi/ ujian yang dapat diakses melalui media apapun, multiplatfrom, bisa android, ios maupun handphone jadul (jaman dahulu) yang terhubung dengan internet, dengan metode soal random dan token OTP dimungkinkan keamanan dan kerahasian soal tetap terjaga.

Seamless learning yang dikemukakan tersebut disampaikan melalui pelatihan one day training untuk pendidik di kabupaten malang sebagai sarana pengabdian dosen universitas negeri malang. 

Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi dan pendampingan terkait evaluasi online berbasis seamless learning di era pademi covid-19, sebagai bekal pembelajaran tersebut, guru maupun pendidik yang mengikuti pelatihan tersebut wajib membuat project evaluasi terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan di SMA, SMP maupun SD dilingkungan dinas kabupaten malang.

hal ini bertujuan agar saat Ujian akhir para guru tidak lagi kesulitan memberikan soal ujian secara daring, dengan sinergi yang baik antara para peneliti serta para guru dimungkinkan pembelajaran akan berjalan dengan baik meskipun menggunakan pembelajaran daring. 

Konsep Evaluasi online ini memiliki banyak kelebihan dari pada evaluasi secara konvensional, mulai dari kemudahan akses sampai kemudahan penggunaan, ungkap gres. Namun juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah wajib memiliki koneksi internet. 

Sebenarnya koneksi internet melalui Pemerintah Kota Malang meberikan akses RT/RW Net yang sudah mulai di pasang di 170 kecamatan di kota malang, tentunya hal ini menjadi salah satu bantuan yang nyata bagi warga malang, terlepas hal tersebut peneliti di universitas negeri malang akan terus berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang mudah, efisien dan fleksibel bagi seluruh masyarakat di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline