Kota Metropolis
Dalam simpang siur jejaring syaraf beton,Kau tersembunyi---metropolis tak terucap
Ragam cerita mengalir di pembuluh rawan
Antara bayangan dan cahaya yang merekah
Setiap gedung adalah pertahanan diri
Setiap jalan, narasi tersembunyi
Berdetak seperti neuron yang gelisah
Menyimpan rahasia di balik kaca mati
Kau metropolis---organisme yang bernafas
Dengan paru-paru dari semen dan impian
Mengalirkan darah dalam pembuluh elektronik
Mentransformasi tekanan menjadi gerak
Tak ada garis lurus di dadamu
Hanya lengkungan dan sudut tak terduga
Setiap pertemuan adalah sebuah metamorfosis
Setiap percakapan---konstruksi baru yang rapuh
Kau adalah kompleksitas yang hidup
Paradoks yang bergerak tanpa henti
Metropolis---di antara rasional dan mimpi
Tak terjamah, namun selalu hadir
Di sini, setiap detik adalah revolusi
Setiap sudut menyimpan sejarah yang belum tertulis
Kota, engkau adalah puisi yang tak kunjung selesai
Tersusun dari fragmentasi dan keheningan.
A.W.E.
BL. 26/11/2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H