Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Wansa Al faiz

Pengamat Sosial Fenomena

Being Impression

Diperbarui: 24 November 2024   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekskursif (Sumber : Foto Pribadi).

Being Impression: Kesan Terhadap Objek Linguistik dan Pengaruhnya Pada Semantik.


Pendahuluan.

Being impression merupakan konsep yang menggambarkan bagaimana kesan-kesan (impressions) terhadap objek linguistik mempengaruhi pembentukan dan pemahaman makna dalam konteks semantik. Konsep ini berkaitan erat dengan fenomenologi bahasa dan teori makna dalam linguistik kognitif.

Dasar Teoretis
Fenomenologi Bahasa

Edmund Husserl (1913/1962) dalam "Ideas: General Introduction to Pure Phenomenology" mengemukakan bahwa pengalaman kesadaran (consciousness) selalu terarah pada objek tertentu, termasuk objek linguistik. Being impression muncul sebagai hasil dari interaksi antara kesadaran subjek dengan objek linguistik yang dihadapinya.

Semantik Kognitif

George Lakoff (1987) dalam "Women, Fire, and Dangerous Things" menegaskan bahwa makna bahasa tidak dapat dipisahkan dari proses kognitif dan pengalaman embodied. Being impression merupakan bagian dari proses kognitif ini, di mana kesan-kesan terhadap objek linguistik membentuk pemahaman semantik.

Komponen Being Impression.

1. Persepsi Linguistik

- Cara individu mempersepsi bentuk-bentuk linguistik

- Pengaruh pengalaman pribadi terhadap persepsi

- Konteks sosial-budaya dalam pembentukan persepsi

2. Asosiasi Kognitif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline