Lihat ke Halaman Asli

El Sabath

Pengamat Sosial Fenomena

Profil Kementerian, Refomasi Birokrasi - Semata-mata dari Sudut Publik ?

Diperbarui: 21 Oktober 2024   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Manajemen Resistensi Ruang Publik ?" & Kinerja, Departement,  Kementerian, Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi" Ibu, Menteri, Rini Widyantini, S.H., MPM."


Dalam era demokrasi dan keterbukaan informasi, meski, tidak begitu meyakinkan, membicarakan hal ini dari sudut pandang seperti, publisitas dalam tata kelola publik, sebagai mata rantai diskursus, dari kompetensi seorang menteri yang menjabat pada kementerian terkait, dimana, ruang publik menjadi arena krusial di mana masyarakat dapat menyuarakan aspirasi, kritik, dan resistensi terhadap kebijakan pemerintah. 

Sementara itu, upaya pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi merupakan agenda penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemerintahan. Manajemen resistensi ruang publik dalam konteks ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah untuk mewujudkan tata kelola yang lebih baik. 

Korelasi antara Manajemen Publik dan Reformasi Birokrasi merupakan topik yang mungkin, sangat relevan dalam konteks administrasi publik modern. Mari kita eksplorasi hubungan ini dalam sebuah analisis ?

"Korelasi Manajemen Publik dan Reformasi Birokrasi: Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Responsif ?".

Manajemen publik dan reformasi birokrasi memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Korelasi antara keduanya dapat dilihat dari berbagai aspek: dalam struktur dan orientasi pada kinerja dan hasil, dimana, manajemen publik modern menekankan pada orientasi kinerja dan hasil, yang sejalan dengan tujuan reformasi birokrasi. 

New Public Management (NPM), sebagai paradigma dalam manajemen publik, mendorong adopsi praktik-praktik manajemen sektor swasta ke dalam sektor publik. 

Reformasi birokrasi, di sisi lain, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas birokrasi. Keduanya berkorelasi dalam upaya menciptakan sistem pemerintahan yang lebih berorientasi pada output dan outcome. 

Pardigma, peningkatan kualitas pelayanan publik, terutama, benarkah, sangat mempengaruhi unsur, atau aspek-aspek terkait reformasi birokrasi dalam korelasi semisal, manajemen publik yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. 

Reformasi birokrasi juga memiliki tujuan serupa, yaitu memperbaiki sistem dan prosedur pelayanan publik. Korelasi ini terlihat dalam implementasi berbagai inovasi pelayanan, seperti e-government, one-stop services, dan standarisasi pelayanan publik. 

Dan, atau, akuntabilitas dan transparansi, yang kedua konsep ini menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Manajemen publik mendorong pengembangan sistem pengukuran kinerja dan pelaporan yang transparan, sementara reformasi birokrasi berupaya menghilangkan praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) melalui peningkatan transparansi dan akuntabilitas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline