Lihat ke Halaman Asli

El Sabath

Pengamat Sosial Fenomena

Siluetisium

Diperbarui: 24 Februari 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SILUETISIUM.

Besi-besi dan panci almunium itu, kesepian
Mereka diam dalam sunyi
Bayang-bayang gelap tanpa penjelasan cahaya
Temaram dalam bias air dan matahari :

Fu dua ekor tuyul menabuh mereka
Di dalam tarian yang mistis
Membuat selendang wanita itu
Fu dan tubuhnya bergerak
Dalam bahasa gesture yang landai
Fu menari kesurupan dengan erotisme yang membakar
Gairah para lelaki-lelaki pecundang itu.

Gestari dalam bisu dia bukan bahasa tubuh
Di wanita yang jadi nelayan di pantai Arjuna
Dengan biduk Noah.

Meninggalkan semua orang dalam banjir bandang
Bersama cinta purwadana para pengikutnya.

B. Lampung, 24 Febuari 2024.

El-Sabath.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline